Strategi Agar si Kecil Pandai Bicara

JAKARTA, FAJARMANADO.com—Rafly pandai bicara sehingga sangat menggemaskan. Bagaimana tidak? Dengan suaranya yang lucu, si kecil berupaya menyebut aneka kata dan dengan lincah menjawab pertanyaan orang dewasa.

Umumnya anak usia 12–18 bulan memasuki tahapan true speech, di mana ucapan mereka mulai berarti.
Anak mulai berbahasa walaupun belum lengkap dan belum tepat. Akan tetapi ucapan mereka untuk suatu makna sudah konsisten. Misalnya mereka menyebut ‘mam’ untuk makan atau ‘mimi’ untuk minum.

Berikut ini strategi yang bisa diterapkan agar si kecil pandai bicara, seperti ditulis pada Kamis (29/10/2015):

  1. Berbicara Face to Face

Saat berbicara dengan anak yang sedang belajar bicara upayakan untuk selalu dace to face. Sehingga anak bisa melihat gerakan mulut dan ekspresi wajah Anda dengan jelas. Selain itu dengan bicara face to face, Anda bisa memastikan si kecil tertarik dengan apa yang Anda katakan.

  1. Berbicara Perlahan dan Jelas

    Namanya juga anak kecil yang baru belajar bicara, mereka tentu akan kesulitan mencerna perkataan atau istilah-istilah baru. Karena itu jika Anda bicara dengan cepat, tidak jelas dan bukan kata-kata sederhana malah membuat anak bingung.

    Ingatlah untuk selalu berbicara dengan kata-kata yang sederhana. Namun ingat juga untuk tidak menggunakan ‘bahasa bayi’. Jika anak Anda masih cadel, jangan ikut-ikutan menjadi cadel.

 

Cerita Apa Saja


Pada saat melakukan kegiatan rutin bersama anak Anda, misalnya saat sedang mengganti diaper atau pakaiannya, ajaklah anak berbicara. Ceritakan pada si kecil, apa warna bajunya, apa gambar bajunya, dan lain-lain. Demikian pula saat dia mandi, ajaklah dia bicara misalnya sambil mengenalkan anggota tubuh.

 

  1. Merespons Ucapan si Kecil

Mungkin anak Anda berbicara sesuatu yang kurang jelas. Tapi bukan alasan bagi Anda untuk tidak meresponsnya. Sebab respons Anda merupakan langkah awal interaksi dengan si kecil. Terlebih lagi, respon Anda juga bisa mendorong anak Anda untuk berkomunikasi lebih baik.

Dalam merespons ucapan anak, Anda bisa mengulang ucapannya. Atau Anda mengatakan sesuatu seperti sedang menjawab pertanyaan. Misalnya anak menyebut ‘ayam’, Anda bisa meresponsnya dengan ‘ayamnya besar’ atau ‘ayamnya hitam’, dan sebagainya.

  1. Bercerita, Membaca Buku dan Menyanyi

Terapis wicara di RS Harapan Kita dan Rumah Terapi, Rita Rahmawati, Amd. TW, SPd mengatakan cara simpel yang bisa dilakukan untuk merangsang anak bicara antara lain bernyanyi, bercerita, bermain peran, tebak gambar, serta meniru suara seperti suara binatang.

Saat Anda bercerita atau membacakan buku cerita untuk anak tanyakan padanya ‘apa yang terjadi kemudian ya?’ dan lainnya. Atau ketika Anda bercerita tentang binatang, tanyakan kepada anak bagaimana suara binatang tertentu. “Di peternakan ada sapi berwarna putih. Bagaimana suara sapi?”

Pun saat Anda menyanyi, berikan jeda waktu agar si kecil ikut bernyanyi. Contohnya saat Anda mengajak anak menyanyi lagu Cicak di Dinding, Anda bisa menggantungkan lagu ‘Cicak-cicak di dinding, diam-diam….’ sehingga anak berkesempatan untuk ikut menyanyi.

 

  1. Beri Pertanyaan Terbuka

Bertanya pada anak adalah salah satu cara yang bisa mendorong anak untuk berbicara. Tapi perhatikan pertanyaan yang Anda ajukan. Sebaiknya beri pertanyaan dalam bentuk pertanyaan terbuka.

“Pada saat ngobrol, gunakan pertanyaan terbuka yang akan merangsang anak bicara lebih banyak. Misal, daripada bertanya ‘Eh tadi kamu main ya di sekolah?’, tanyakan “Eh, tadi kamu ngapain saja?,” ujar dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya beberapa waktu lalu. (dtc/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *