Ruata Sebut Alasan Relawan Sarun ‘Ta Waya Dukung Ivansa-CNR

Kawangkoan, Fajarmanado.com – Suhu politik Pilkada Minahasa 2018 kian hangat. Komunitas pendukung para pasangan kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023 kini terus bermunculan.

“Relawan Pro Ivansa-CNR Sarun ‘Ta Waya dibentuk karena tertarik dengan pasangan Ivansa-CNR, yang benar-benar ingin menjadi pemimpin Kabupaten Minahasa, bukan pemimpin wilayah dan atau kelompok tertentu,” kata Koordinator Relawan Pro Ivansa-CNR Sarun ‘Ta Waya, Drs Eddy F Ruata kepada Fajarmanado.com di Kawangkoan, Kamis (18/1/2018), malam tadi.

Mantan birokrat Minahasa ini menampik jika komunitas yang telah beranggotakan hampir 1.000 orang di enam kecamatan wilayah calon Daerah Otonom Baru Minahasa Tengah (DOB Minteng) ini dibentuk dadakan dan tanpa alasan yang jelas.

“Pada prinsipnya, kepala daerah dan wakil kepala daerah harus benar-benar mempunyai kepedulian yang kuat untuk membangun semua wilayah dan mensejahterakan segenap warga di daerah yang mereka pimpin. Saya sudah berdiskusi dengan pasangan calon Ivansa-CNR, itulah janji mereka,” paparnya, didampingi Wakil Koordinator Hendrik Tupang.

Ivansa-CNR, sapaan familiar pasangan calon (Paslon) Ivan SJ Sarundajang dan Careig Naichel Runtu SIP, lanjut Ruata, punya dasar kuat untuk membangun semua wilayah Kabupaten Minahasa, yang kini terbagi empat Daerah Pemilihan (Dapil).

Kedua pasangan muda enerjik ini memiliki hubungan emosional yang kuat dengan ke empat Dapil Minahasa. Ivansa, dikenal sebagai putra Kawangkoan, Sonder dan Tondano. Sentha Paat, Isteri Ivansa berasal dari Kakas (Dapil 2, 3 dan 4).

Sementara CNR adalah putra Tondano yang beristerikan putri Kawangkoan (Dapil 2 dan 4). “Saat ini, ke duanya, punya rumah dan tinggal di Pineleng (Dapil 1). Jadi, mereka berdua memiliki alasan emosional yang kuat untuk membangun seluruh wilayah Kabupaten Minahasa,” tandas Ruata.

Selain punya  hubungan emosional yang kuat dengan semua Dapil, kata dia, Ivansa-CNR memiliki program inovatif untuk membangun Minahasa.

Disamping bakal menerapkan konsep pemerataan pembangunan dengan membentuk pusat-pusat pertumbuhan yang tersebar di empat Dapil, Ivansa-CNR juga punya konsep solutif penanganan eceng gondok dan pemberdayaan Danau Tondano.

“Sebagaimana visi misi yang dipaparkan secara gamblang ketika mendaftarkan diri di Partai Golkar, PKP Indonesia, NasDem,  Gerindra, Hanura dan Demokrat selang Agustus-September 2017 lalu, Ivansa-CNR mengungkapkan program padat karya untuk menangani eceng gondok di Danau Tondano,” ujarnya.

Konsep yang dipaparkan sebelum Presiden Jokowi mengarahkan program padat karya dari Kementerian PUPR untuk  tahun 2018 ini, menurut Ruata, akan menciptakan multyplier efect, termasuk pada sektor pendapatan masyarakat setempat.

“Dengan padat karya, Danau Tondano bisa dibersihkan dari Eceng gondok, masyarakat ikut mendapat lapangan kerja. Bukan seperti sekarang, uang rakyat hanya digunakan untuk membeli kapal khusus dan BBM serta hanya memperkerjakan operator kapal. Pemkab juga harus menyisihkan dana maintenace tiap tahun, yang tentu tidak dinikmati masyarakat pesisir danau dananya,” ujar mantan Kabag Ekonomi Pemkab Minahasa ini.

Ivansa-CNR memiliki pula konsep pemberdayaan pinggiran Danau Tondano, baik sebagai lokasi wisata dan sarana olah raga joging dengan membangun lintasan khusus lengkap dengan pagar pembatas.

Ruata menambahkan, konsep lain yang akan diwujudkan Ivansa-CNR adalah melestarikan budaya Minahasa.

“Lihat saja pakaian yang mereka kenakan mendaftarkan diri di KPU. Itu sebagai pesan bahwa mereka akan ikut mengangkat budaya  daerah saat memimpin Minahasa nanti,” tandasnya.

“Makanya, kami siap berjuang memenangkan Ivansa-CNR demi mengejar ketertinggalan pembangunan sekaligus kesejahteraan Tou Kabupaten Minahasa,” sambung mantan Camat Kawangkoan dan Camat Sonder ini.

Penulis : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *