Jusak Kereh, Anak Pendeta Bergelar Doktor Teologi dan Hukum yang Siap Melayani Rakyat Minahasa

Tondano, Fajarmanado.com — Nama Jusak Kereh kini mulai ramai jadi perbincangan masyarakat Kabupaten Kabupaten Minahasa, menjelang Pilkada Serentak 2024.

Baliho pria berkulit kuning langsat yang selama ini dikenal sebagai entrepeneur ini, bertebaran di mana-mana, sampai di pelosok 227 desa dan 43 kelurahan di daerah tingkat II tertua di Provinsi Sulawesi Utara ini.

Pengusaha media, perdagangan hasil bumi, perikanan dan properti ini, bernama lengkap Dr. Dr. Jusak Kereh, SH, MH, MTh.

Ke dua gelar S-3 yang disandangnya, adalah Doktor Ilmu Hukum tahun 2018 dan Doktor Teologi tahun 2023.

Ke dua gelar ini pun diraih Jusak Kereh dengan predikat cumlaude.

Ia meraih Doktor Ilmu Hukum di Unsrat Manado sebagai lulusan terbaik dengan penguji eksternal, Prof. Dr. Arief Hidayat, SH, MS yang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI.

Gelar S-3 Ilmu Hukum tersebut diperoleh berbarengan dengan pengambilan sumpah atas dirinya sebagai Advokad oleh Ketua PT Tondano atau enam tahun setelah Lulus pendidikan dan ujian Advokat dari Organisasi
Advokat Kongres Advokat Indonesia (KAI) pada tahun 2012.

Sebelum menenpuh pendidikan formal dan menamatkan kuliah strata 1 di Unsrat Manado, Jusak Kereh telah terjun di dunia perbankan.

Selang sekira 10 tahun, 1988-1998, ia memegang jabatan Kepala Cabang Bank CIMB Niaga, Kepala Cabang Manado pertama bank yang sebelumnya bernama Lippobank ini.

Lalu, menjadi Kepala Cabang Bank
CIMB Niaga Jakarta Selatan dan projek manager pada pendirian 20-an cabang CIMB Niaga di Indonesia.

Setelah itu, Jusak Kereh menjadi Direktur utama (CEO) Perusahaan Leasing, PT. Langgeng Multi Finance di Jakarta.

Kemudian menggeluti usaha eksportir jagung dan menjadi pengekspor jagung pertama dari Sulut ke Pilipina.

Bersama keluarga, ia menggeluti pula usaha perdagangan hasil bumi berupa cengkeh dan jagung di Sulut, membuka pabrik minyak atsiri cengkeh dan minyak atsiri pala di Minahasa, dan mengekspor ikan tuna mentah utuh (fresh) dari Sulut ke Jepang.

Media

Jusak Kereh juga dikenal sebagai pengusaha media lokal Sulut.

Tahun 2002-2003, ia mendirikan dan menjadi pemegang saham sekaligus Presiden Direktur (CEO) PT. TELEVISI MANADO (TVM), televisi lokal pertama di Indonesia Timur ini.

Kemudian 2003-2015,
mendirikan dan menjadi pemegang saham mayoritas serta Presiden Direktur (CEO) PACIFIC TV Manado.

Stasiun televisi yang berubah nama jadi KOMPAS TV Manado (Kompas-Gramedia Group) ini, sempat tercatat masuk 3 besar TV Lokal terbaik nasional.

Tak hanya itu, ia juga adalah pendiri dan pemegang saham mayoritas dan komisaris utama media online manadonews.com, pendiri & owner Radio Manado FM, saat ini Sonora-Network (KOMPAS GRAMEDIA GROUP).

Kemanusiaan

Tak hanya berkutat di bidang bisnis dan media, Jusak Kereh dan keluarga ternyata sangat concern dan peduli dengan soal kemanusiaan.

Untuk itu ia mendirikan dan menjadi President Chapter Yayasan MISSION CARE Sulawesi Utara-Gorontalo, Yayasan JEMBATAN PENGHARAPAN SULUT dan Yayasan Wahana Anak Muda / Youth With A Mission (YWAM) serta kegiatan kemanusiaan  PACIFIC PEDULI.

Soal kemanusiaan, Ketua Forum Tou Minahasa (FTM), Alfian Ratu mengaku tak meragukan kepedulian Yusak Kereh dan keluarganya.

“Karena, ayah Pak Jusak adalah pendeta GPdI bernama Arend Daniel Kereh asal Noongan Kecamatan Langowan Barat,” ungkap kepada Fajarmanado.com di Moy Residence Tondano, Selasa malam (23/04/2024).

FTM adalah komunitas peduli pembangunan Kabupaten Minahasa yang mendorong Jusak Kereh (JRK) mencalonkan diri sebagai Bupati Minahasa periode 2024–2029 berpasangan dengan Audy Karamoy (AKMoy).

Karena itulah, baliho-baliho JKR-AKmoy telah banyak terpampang dan tersebar hampir di seluruh wilayah daerah Toar Lumimuut saat ini.

“Pak JKR-AKMoy mencalonkan diri pada Pilkada Serentak 2024 di Minahasa untuk siap melayani dan mengabdi. Mereka berkomitmen maju bersama. Tidak mau dipasangkan dengan bakal calon lain,” ujarnya.

Oleh karena itu, JKR dan AKMoy disebut-sebut dua sosok yang unik.

Lazimnya, para bakal calon (balon) kandidat kepala daerah menyatakan siap disandingkan dengan siapa saja yang ditetapkan partai pengusung.

“Ada banyak pertimbangan JKR dan AKMoy komit berpasangan. Selain telah punya visi dan misi, mereka juga perpaduan dua etnis mayoritas di Minahasa, Tountemboan dan Tolour,” kilah Alfian Ratu. [heru]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *