Hebat..! Puskesmas Kawangkoan Jadi Lokus PIS-PK di Minahasa

Kawangkoan, Fajarmanado.com – Puskesmas Kawangkoan, kembali mendapat perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Setelah dipercayakan ikut penilaian akreditasi nasional, Puskesmas Kawangkoan ditunjuk sebagai pilot project Lokasi Khusus (Lokus) Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Kepala Puskesmas Kawangkoan, dr Maya Rumimper-Rambitan Mkes tak menampik kabar ini. “Kami memang sementara melakukan pendekatan pelayanan langsung melalui keluarga,” katanya menjawab Fajarmanado.com di Kawangkoan, Minggu (12/11/2017), malam ini.

Konsep PIS-PK ini, lanjutnya, merupakan suatu usaha penguatan layanan Puskesmas agar masalah kesehatan masyarakat tidak sampai ditangani oleh rumah sakit, melainkan hanya di Puskesmas.

“Filosofi PIS-PK adalah memperkuat penanganan layanan kesehatan di tingkat pelayanan primer, yaitu Puskesmas agar masyarakat tidak usah lagi ke rumah sakit jika jatuh sakit,” jelasnya.

Oleh karena itu, Puskesmas Kawangkoan tengah berupaya memperluas pelayanan sampai ke rumah-rumah penduduk atau keluarga, tidak hanya menunggu dan bekerja di dalam ruangan Puskesmas.

“Melalui PIS-PK ini kami menyebarkan petugas dan mendatangi setiap rumah penduduk untuk melakukan pendataan untuk mengindentifikasi masalah kesehatan masyarakat, kemudian memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan kepada setiap penghuni rumah,” ujar dr Maya.

Dengan melakukan pelayanan dan pendataan secara door to door, kata dr Maya, selain dapat meringankan beban waktu dan biaya masyarakat datang berobat di Puskesman, juga pihak Puskesmas akan memperoleh data akurat terhadap masalah kesehatan semua masyarakat yang ada di wilayah.

Puskesmas Kawangkoan sendiri melayani 6.391 kepala keluarga (KK) dengan 19 ribu lebih jiwa yang tersebar pada 10 kelurahan dan 10 desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kawangkoan dan Kawangkoan Utara.

Salahsatu dari 22 Puskesmas di Kabupaten Minahasa ini, kini memiliki 32 Aparatur Sipil Negera (ASN) baik paramedis maupun dokter, namun 10 di antaranya masih berstatus tenaga kontrak dan Tenaga Harian Lepas (THL).

Dr Maya tak menafikkan jika 32 pegawai ini relatif terbatas untuk melakukan pelayanan rutin di Puskesmas maupun pelayanan Posyandu untuk 20 desa/kelurahan dan PIS-PK bagi  6.391 KK.

“Tapi kami akan berusaha memaksimalkan tenaga yang ada untuk menyukseskan peran, fungsi dan tugas Puskesmas kami, termasuk meloloskan Pukesmas Kawangkoan dalam program akreditasi nasional dan kepercayaan yang diberikan Kemenkes sebagai Lokus PIS-PK,” papar wanita low profile ini.

Oleh karena itulah, dr Maya berharap agar masyarakat dapat membuka diri dan pintu rumah ketika dikunjungi tim PIS-PK Puskesmas Kawangkoan.

“Saya juga berharap masyarakat yang datang berobat di Puskesmas harus tepat waktu, khususnya pengambilan karcis yang hanya berlangsung mulai jam 8 pagi sampai 11 siang setiap hari kerja,” imbuhnya.

 

Seperti diketahui, menghadapi penilaian akreditasi nasional, Puskesmas Kawangkoan menggelar Mini Lokakarya Lintas Sektoral Puskesmas Kawangkoan di Aula Kelurahan Kinali, Kecamatan Kawangkoan pada 9 Mei 2017 lalu.

Mini Lokakarya tersebut diwarnai gerakkan moral dengan menandatangani dukungan, baik oleh jajaran pemerintah maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat Kawangkoan.

Ada beberapa faktor layanan yang harus dipatuhi dan diberlakukan sesuai SOP (Standar Operasional Pelayanan) bagi Pukesmas terakreditasi. Antara lain, jam buka pelayanan pengambilan karcis hanya bisa dilayani selang jam 8 sampai 11 siang setiap hari.

“Lewat 5 menit jam 11 siang, tidak bisa dilayani lagi sebagaimana yang diterapkan di rumah-rumah sakit selama ini. Jadi masyarakat juga diajarkan untuk membiasakan diri tepat waktu bila ingin berobat di Puskesmas,” tandas dr Maya, namun menyatakan jika UGD tetap buka 1×24 jam.

Penulis : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *