Fajarmanado.com, Rio Je Nairo — Kapabilitas dan kapasitas Vanda Sarundajang, SS (VaSung) tak bisa lagi disangkal bukan hanya di pentas nasional tetapi juga internasional.
Kali ini, srikandi PDIP dari Sulawesi Utara (Sulut) yang tercatat Anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan itu, kembali dipercayakan Ketua DPR RI, Puan Maharani memimpin Delegasi Indonesia pada
Pertemuan Pertama Anggota Parlemen Perempuan P20 dalam forum parlemen G20.
Pertemuan yang digelar pada tanggal 2 Juli 2024 di Pusat Kebudayaan dan Pameran Ruth Cardoso di Maceió, Brasil, salah satu kota tuan rumah G20 ini, bertemakan, “Membangun Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan.”
Melalui pesan singkat, VaSung menyampaikan para peserta yang hadir adalah anggota DPR/parlemen perempuan dari negara-negara G20 serta negara yang terundang untuk membahas topik-topik prioritas pertemuan puncak, yaitu Perubahan Iklim, Pembangunan Berkelanjutan, Inklusi Sosial, Perjuangan Melawan Kelaparan, Kemiskinan, dan Reformasi Lembaga-lembaga global.
Menurut putri Sulut berkelas dunia ini, dalam pertemuan tersebut terjadi kesempatan delegasi Indonesia untuk meningkatkan partisipasi anggota parlemen dalam diskusi-diskusi internasional yang menjadi perhatian utama global.
Meski demikian, lebih dari 200 pejabat nasional dan internasional ikut diundang ke pertemuan anggota parlemen perempuan tersebut.
Selain anggota parlemen dari negara-negara G20 dan negara-negara yang diundang ke KTT Pemimpin, daftar tersebut mencakup semua deputi dan senator federal dari Brasil, anggota parlemen dari Mercosur, negara-negara berbahasa Portugis, serta presiden parlemen internasional dan organisasi internasional seperti Inter-Parliamentary Union dan PBB.
Dikatakan, selain topik prioritas, juga membahas program mengenai peran perempuan dalam keadilan iklim dan keberlanjutan lingkungan, inisiatif untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan dan memperkuat demokrasi, serta promosi kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan penanggulangan rasisme.
Selain sesi kerja bersama, para anggota parlemen berkesempatan untuk mengadakan pertemuan bilateral guna bertukar pengalaman dan informasi mengenai topik yang menjadi kepentingan bersama.
[**/heru]