VaSung Kembali Mendampingi Mbak Puan Maharani Menghadiri Konferensi Parlemen Negara Anggota OKI di Aljazair

Manado, Fajarmanado.com — Sampai H+4 pascabencana banjir dan tanah longsor melanda kembali Kota Manado, legislator PDI Perjuangan Daerah Pemilihan Sulawesi Utara, Vanda Sarundajang, SS belum juga “pulang kampung”.

Keberadaan VaSung, sapaan Srikandi Banteng Moncong Putih dalam Lingkaran tiga periode anggota DPR RI ini, akhirnya kini terungkap.

“Setelah sibuk dengan tugasnya di Jakarta, Ibu Vanda mendampingi Mbak Puan Maharani ke Aljazair,” kata Torry Kojongian, Sekretaris DPD Taruna Merah Putih Sulawesi Utara dan juga Ketua Tim Jaringan Kerja Vanda Sarundajang kepada wartawan di Manado.

VaSung terbang ke Aljazair mendampingi Ketua DPR RI, Puan Maharani bertemu dengan Speaker National Assembly of Algeria, Ibrahim Boughali.

Kedatangan Mbak Puan dan VaSung bersama delegasi Indonesia lainnya di Aljazair juga sekaligus untuk menghadiri forum Parliamentary Union of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-17.

Pertemuan Ketua DPR RI itu dengan Ketua Parlemen Aljazair digelar di sela-sela agenda Parliamentary Union of the OIC (PUIC), Senin (30/1/2023) di International Conference Center (ICC), Aljazair.

Baca Juga :  Rio Dondokambey Jadi Sekjen DPP Taruna Merah Putih, VaSung Apresiasi dan Ucapkan Selamat

Menurut VaSung, di awal pertemuan, Mbak Puan mengucapkan selamat kepada Parlemen Aljazair yang menjadi tuan rumah perhelatan PUIC ke-17.

Mbak Puan juga meyampaikan bahwa pertemuan PUIC akan membawa hasil yang bermanfaat bagi negara-negara Muslim, dan juga bagi dunia. Untuk itu, cucu Proklamator RI ini berharap pertemuan tersebut dapat menjadi momentum untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menyinggung hubungan bilateral antara Indonesia dan Aljazair yang dimulai pada tahun 1963.

Mbak Puan juga mengatakan, kedua negara yang telah memiliki hubungan erat dalam rangka Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 ini, sejak awal memiliki kesamaan pandangan untuk menentang penjajahan.

“Presiden pertama Indonesia, bapak Soekarno telah menyuarakan dan mendukung kemerdekaan Aljazair,” tegas Mba Puan.

Mbak Puan pun berterima kasih kepada Aljazair yang telah menempatkan patung Bung Karno di negara tersebut.

Menurutnya, penempatan patung Bung Karno yang dibuat Indonesia kemudian ditempatkan di Aljazair tak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga, namun juga bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Rio Dondokambey Jadi Sekjen DPP Taruna Merah Putih, VaSung Apresiasi dan Ucapkan Selamat

“Saya berharap kedekatan hubungan di masa lalu dapat menjadi modal besar untuk mempererat hubungan di masa depan. Kami keluarga Bung Karno merasa dekat dengan Aljazair,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mbak Puan menyebut Aljazair merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan. Apalagi Aljazair merupakan negara lima besar ekonomi di Afrika. Kerja sama perdagangan kedua negara pun meningkat cukup signifikan di tahun 2022

Mbak Puan juga mendorong peningkatan ekonomi dan investasi, termasuk keterlibatan BUMN Indonesia di Aljazair. Mengingat saat ini PT Pertamina mengelola lapangan migas Menzel Lejmat North (MLN) di Aljazair dan berperan sebagai operator.

Selain itu, PT. Wijaya Karya (WIKA) juga telah aktif di Aljazair sejak tahun 2007 dalam pembangunan East West Highway dan proyek apartemen bersubsidi milik Pemerintah Aljazair.

“Saya mendorong lebih besar kerja sama dan investasi antara Indonesia dan Aljazair, antara lain di sektor infrastruktur, pertambangan (fosfat), dan pengolahan bahan makanan,” ujar Mbak Puan. [*/heru]