Likbar,Fajarmanado.com – Perayaan pesta adat Tulude yang digelar pemerintah desa Sonsilo kecamatan Likupang Barat berlangsung khidmat dan meriah. Pesta adat yang digelar dipenghujung bulan Januari ini diawali dengan ibadah ucapan syukur dan dilanjutkan pemotongan kue tamo yang mengandung nilai dan filosofi budaya nusa utara yang kuat.
Wolter Bawekes yang merupakan salah satu tokoh masyarakat desa Sonsilo menjelaskan bahwa dahulu pelaksanaan tulude dilaksanakan pada bulan dilaksanakan dengan menghitung bulan pada bulan Januari, yakni bulan keenam disaat matahir akan terbenam dan posisi bulan tepat berada diatas kepala.
“Dahulu pelaksanaan tulude dilakukan warga sangihe yang belum mengenal agama atau atheis, membawa sesajen ke pohon dan batu, sementara mereka yang berdomisili dipesisir pantai melarungkan kue tamo ke laut dengan membuat perahu kecil atau kora – kora dengan keyakinan, segala penyakit dan marabahaya akan jauh dari desa atau kampung mereka, namun jika perahu itu kembali maka kampung tersebut akan tertimpa musibah atau wabah penyakit.”jelas Bawekes, Selasa (31/1).
Ia menambahkan, tahun 1978 terjadi pertemuan tokoh yang membahas tentang tulude, yang pada tahun 2000 – an disepakati tidak lagi dilaksanakan di gereja masing-masing melainkan dilaksanakan bersama-sama di desa.
Sementara kepala dinas Perpustakaan Minahasa Utara Alpret Pusungulaa dalam sambutannya mewakili Bupati Joune J.E Ganda mengatakan, pesta adat Tulude ini merupakan kekayaan budaya warga nusa utara yang sampai saat ini tetap lestari dan rutin dilaksanakan disetiap awal tahun oleh seluruh warga nusa utara dimanapun merek berada.
“Sebagai warga nusa utara kita harus berbangga karena sampai saat ini pesta adat tulude masih tetap terjaga kelestariannya dan selalu dirayakan setiap tahunnya oleh seluruh warga nusa utara yang tersebar diseluruh Indonesia bahkan manca negara.”kata Pusungulaa.
Pada kesempatan itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat desa Sonsilo untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrim yang saat ini sedang melanda Sulawesi Utara terlebih khusus di Minahasa Utara. Bencan banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa desa membuat warga harus siaga dan menghindari tempat yang rawan bencana seperti bantaran sungai dan areal tebing.
Terkait pelaksanaan pesta adat Tulude ini, Plt Hukum Tua desa Sonsilo Rustan Tatumang menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat desa Sonsilo yang telah mendukung serta ikut ambil bagian dalam menyukseskan agenda tahunan ini sehingga bisa terlaksana dengan baik dan lancar
“Pesta adat tulude ini rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk ungkapan syukur kami kepada Tuhan, sekaligus bentuk perhatian kami pemerintah desa dalam merawat dan menjaga warisan lelulur yang hingga saat ini tetap lestari,”tutur Tatumang yang didampingi sekreratis desa Ririn Manusu dan Kaur keuangan Rivon Tahulending.
Hadir dalam pelaksanaan Tulude tersebut dihadiri camat Likupang Barat Maikel Parengkuan, ketua BPD Yohanis Marthen Dalending, para tokoh adat, tokoh masyarakat serta warga desa Sonsilo.(Joel)