Reses di Kawangkoan, CNR Janji Perjuangkan Aspirasi dari Jalan Bukit Kasih Sampai Pelayanan Rumah Sakit dan BPJS

Kawangkoan, Fajarmanado.com — Legislator Sulawesi Utara (Sulut), Careig Nachel Runtu, SIP (CNR) menyerap aspirasi warga Kawangkoan, Kabupaten Minahasa dan sekitarnya, Rabu (23/11/2022), sore tadi.

Careig, sapaan karib CNR, berjanji akan menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan masyarakat Kawangkoan dan sekitar ke paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

“Saya akan menyampaikan semua persoalan ini kepada rekan-rekan komisi terkait dan pada forum rapat paripurna nanti, termasuk kepada Pak Gubernur,” katanya di Kawangkoan, Rabu (23/11/2022).

Ditemani Sekretaris DPRD Sulut, Sandra Moniaga dan sejumlah kepala bidang dan staf, Careig menggelar reses ke tiga di TS Coffee dan Mie Kawangkoan.

Beragam aspirasi dan keluhan mengemuka dalam reses yang dipandu Febry FH Suoth, SSos dan berlangsung dialogis itu.

Yang mencuat, tak hanya sebatas persoalan yang berkaitan dengan Komisi IV, tetapi juga infrastruktur dan pertanian.

Soal pembangunan infrastruktur, Careig diharapkan dapat meneruskan aspirasi peningkatan ruas jalan Drs. AJ Sondakh yang menghubungkan Kelurahan Sendangan Selatan dengan objek wisata relegi Bukit Kasih Kanonang.

“Sejak dibangun tahun 2003 lalu, belum pernah ada pemeliharaan. Selain itu, akses jalan utama ini terlalu sempit dilewati bus-bus pariwisata,” ujar Ketua LPMK Sendangan Selatan, HM Umbas.

Nasib yang sama, kata Ketua Forum LPMK Kawangkoan Raya, Drs. Eddy F. Ruata, juga nyata terjadi pada akses jalan menuju Goa 50 Kamar di Kelurahan Sendangan Tengah.

Baca Juga :  Tak Ikutsertakan Karyawan Progam BPJS, Eman: Perusahaan Melanggar UU

“Sudah beberapa kali Dinas PU dan Dinas Pariwisata Minahasa datang. Bukan hanya meninjau, tapi juga mengukur panjang dan volume kebutuhan jalan yang akan dibangun. Mar, sampe sekarang tidak ada realisasi,” ujarnya.

Mantan Kabag Ekonomi Setdakab Minahasa ini, goa 50 kamar peninggalan Jepang itu, masih terabaikan sampai saat ini. Padahal memiliki nilai histori, termasuk sebagai lokasi pengungsian masyarakat.

“Goa itu dapat menampung satu dusun. Sebab di dalamnya ada kamar-kamar,” ungkap Ruata, yang juga mantan Camat Kawangkoan dan Camat Sonder ini.

Persoalan kesulitan pupuk, tak luput dikeluhkan pula. Sondakh Paendong, warga Desa Kanonang Tiga mengeluhkan tidak bisa mengolah lahan pertaniannya karena tidak bisa mendapat pupuk bersubsidi.

“Saya ini korban PHK. Ada lahan, tapi saya tidak bisa dapat pupuk karena tidak masuk kelompok tani. Mohon Pak Careig dapat memperjuangkan nasib kami supaya bisa ikut mendukung program ketahanan pangan pemerintah,” imbuhnya.

BPJS

Pelayanan rumah sakit, juga ikut terangkat pada reses CNR yang turut dihadiri Lurah Sendangan, Herby Supit, SE tersebut. Yakni, soal rawat jalan.

Umbas menyebut RSUP Prof RD Kandou terkesan mengabaikan poin lima hak pasien dan keluarga.

Baca Juga :  Rayakan Yubelium ke-90, RS Gunung Maria Tomohon Kembali Terima Pasien BPJS

Pasalnya, pasien rawat jalan diwajibkan setiap minggu mendaftar di Unit Pelayanan BPJS rumah sakit sebelum datang ke poliklinik rumah sakit padahal hanya untuk mengambil resep yang sama seperti minggu sebelumnya.

“Sudah beberapa bulan tiap minggu saya bolak balik antar orang tua ke sana, ke poli penyakit dalam. Mulanya, sebulan sekali diambil sampel darah. Tapi aneh, dokter menolak memberikan resep selama satu bulan. Katanya, itu sudah menjadi ketentuan BPJS,” ungkap Umbas.

Sejumlah peserta lain mempertanyakan keterbatasan pemerintah mengcaver kepesertaan BPJS Tenaga Kerja karena selama ini relatif masih terbatas pada tokoh agama dan perangkat pemerintah di desa dan kelurahan.

Sementara, jajaran personil LPM, terutama di kelurahan sampai kelompok kerja di tingkat lingkungan, belum terakomodir. Padahal, jajaran LPM kelurahan super sibuk dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, terutama kedukaan.

Menanggapi semua persoalan ini, Careig yang juga Ketua Bapemperda DPRD Sulut ini berjanji akan mengkomunikasikan dengan komisi terkait dan menyampaikannya pada Rapat Paripurna DPRD Sulut.

“Saya juga akan menyampaikan langsung kepada Pak Gubernur Olly Dondokambey. Saya bangga, Pak Gubernur kita ini tidak melihat warna sepanjang untuk kepentingan masyarakat,” komentarnya.

[maxi heru]