Manado, Fajarmanado.com – Kasus penculikan anak mendapat atensi Kepolisian Resort Kota (Polresta) Manado. Peristiwa yang sempat terjadi wilayah Kota Manado ini sempat membuat para orang tua tidak nyaman.
Kapolresta Manado Kombes Pol Hisar Siallagan menegaskan, kasus penculikan tersebut akan menjadi atensi dalam pengungkapannya.
“Tentunya ini juga menjadi atensi, karena ini kasus kekerasan terhadap anak dan kita akan upayakan pengungkapannya semaksimal mungkin,” katanya kepada wartawan, Kamis (09/03).
Kronologi kasus penculikan tersebut,kata Kapolres, berdasarkan cerita dari korban, dia disekap dan dipukul kemudian diajukan beberapa pertanyaan dan dikembalikan setelah 10 jam korban diambil.
“Nah, dari hasil keterangan yang kami gali memang belum terkuak secara jelas, karena anak tersebut masih dalam kondisi shock, kita melakukan pendekatan secara psikologis. Semua kemungkinan yang terjadi tetap kita buka,” lanjutnya.
“Ini juga menjadi atensi bagi kita semua termasuk anggota Polri, mengingat korban berumur 10 tahun dan berjalan beraktivitas tanpa adanya pengawasan. Diharapkan kepada Orang tua agar tingkatkan pengawasannya dan pengamanan keselamatan terhadap anak,” harap Kalpolres.
Diketahui, JR alias Jor (10) warga Kelurahan Kleak, Lingkungan VI, Kecamatan Malalayang saat pulang sekolah pada Senin (06/03). JR mengaku diculik oleh tiga orang lelaki bertopeng dengan menggunakan mobil jenis Avanza warna hitam.
Dibujuk es cream, korban mendatangi pelaku dan korban dibawa di sebuah rumah kosong. Korban pun dianiaya hingga mendapat luka lebam disekujur tubuhnya.
Ada beberapa modus penculikan anak yang terjadi selama ini di tanah air. Mulai dari bujukan dengan memberi permen, cokelat, uang sampai pelaku berpura-pura sebagai orang suruhan orang tua atau wali anak.
Selain itu, juga dilakukan dengan berbagai penyamaran, baik sebagai penjaja keliling mapun berpura-pura gila. Ketika ada peluang, bersama komplotannya mereka langsung menculik anak-anak dengan menggunakan kendaraan bermotor.
(ton)
