Fajarmanado.com, Tomohon–Tagar “Ganti Warna” masih kencang berhembus dan mewarnai kampanye Pilkada Kota Tomohon 2024.
“Ganti warna” umumnya dikonotasikan dengan ganti partai penguasa ini, biasanya dipicu oleh penilaian minor atas kepemimpinan petahana.
Pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon 2025–2030, Miky Wenur–Cherly Mantiri, ternyata telah meramu dan menyusun program aksi sebagai solusi.
“Miky–Cherly sudah punya solusi cerdas untuk memperbaiki berbagai masalah yang dihadapi masyarakat selama bertahun-tahun belakangan ini,” komentar Ketua Tim Pemenangan Miky–Cherly, Jack Palar kepada wartawan di Tomohon, Jumat (04/10/2024).
Pengalaman tiga periode Miky Wenur dan Cherly Mantiri sebagai Anggota DPRD Tomohon, ditambah rajin turun berbaur dan mendengar keluh kesah berbagai elemen masyarakat, membuat paslon yang diusung Partai Golkar, NasDem dan PSI ini tahu persis persoalan yang dihadapi masyarakat.
“Anda lihat sendiri. Selama sosialisasi Pilkada tahun ini, ke dua wewene Tou Mu’ung ini tidak mengumpulkan massa. Mereka memilih bertemu langsung, baik di rumah ataupun di kebun dengan masyarakat,” ujarnya.
Lantas, apa solusi cerdas dan tepat Miky–Cherly, paslon nomor urut 1 untuk petani Tomohon? “Akan diberdayakan semua, tak pandang bulu,” jawab Jack, politisi senior Partai Golkar ini.
Jika diizinkan Tuhan dan dipilih mayoritas masyarakat, lanjutnya, langkah awal adalah pendataan petani. Lalu, pengorganisasian masuk kelompok tani.
“Semua akan diakomodir masuk kelompok tani agar bisa mendapat jatah pupuk bersubsidi,” tandasnya.
“Tugas pemerintah mendampingi dan memfasilitasi serta memperjuangkan ke pusat agar mendapat jatah pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan petani setiap musim tanam,” sambung Jack didampingi Sekretaris DPD II Partai Golkar Tomohon, Stenly Lasut.
Dalam pengorganisasian petani, Miky–Cherly akan pula menerapkan sistim pertanian terpadu berbasis ekonomi hijau, menyediakan bibit unggul, pestisida serta membangun sarana dan prasarana pertanian.
“Ini semua demi kesejahteraan petani sekaligus sebagai aksi untuk mendukung program swasembada pangan dari pemerintahan Prabowo–Gibran kedepan,” jelasnya.
[**/nly]