Fajarmanado.com, Tondano–Tagar “Ganti warna” ikut berhembus dalam masa kampanye Pilkada Minahasa 2024. Bahkan, ganti warga di daerah Toar Lumimuut ini diembeli dengan ajakan pilih bupati perempuan.
Ada tiga pasangan calon (paslon) yang telah sah ditetapkan KPU Minahasa sebagai kontestan Pilkada pada 22 September 2024 lalu. Satu pria dan dua wanita.
Adalah PDIP, “partai pemenang” dua pilkada sebelumnya menjagokan calon bupati (cabup). pria.
Dia adalah, Robby Dondokambey, yang tak lain Wakil Bupati Minahasa periode 2018–2023.
Sedangkan, penantangnya, adalah keduanya wanita. Sama-sama datang dari dua gabungan partai peraih kursi DPRD Minahasa periode 2024–2029.
Partai Gerindra dan NasDem menjagokan cabup Susi Fiane Sigar (SFS).
Sedangkan partai gabungan (pargab) Golkar, Demokrat dan Perindo menyodorkan Youla Lariwa Mantik, SH, MH (YLM).
Hasil pengundian dan penetapan nomor urut oleh KPU Minahasa pada 23 September 2024 lalu, SFS yang berpasangan dengan Perly Pandeiroot (Super) mendapat nomor urut 1.
YLM dan Denni Rudi Kalangi (YLM–DRK) nomor urut 2, dan RD, yang berpasangan dengan Vanda Sarundajang (RD–Vasung) nomor urut 3.
Siapapun di antara Susi dan Youla, apabila yang jadi kampiun, akan menorehkan cacatan baru dalam sejarah Minahasa.
Bukan karena mengalahkan jagoan partai “penguasa” daerah dalam dua Pilkada terakhir, namun memecahkan mitos sebagai Bupati Minahasa perempuan pertama.
“Kalau gerakkan ganti warna menang, berarti Susi atau Youla akan menjadi bupati perempuan pertama di Minahasa,” komentar Emil Suak SE, pemerhati sosial politik Minahasa kepada Fajarmanado.com, Jumat (04/10/2024).
Emil mengatakan, total jumlah kursi di DPRD Minahasa periode 2024–2029 tidak dapat dijadikan jaminan sebagai tolok ukur untuk menjadi pemenang Pilkada 2024, seperti Pilpres 2004 dan 2024.
“Pilpres, Pileg dan Pilkada itu beda. Pilpres masyarakat dominan melihat figur. Tapi di pileg lebih dipengaruhi oleh hubungan keluarga, kerabatan dan pertemanan, terutama juga ongkos politik dan money politik,” ujarnya.
Siapa pun, kata Emil, tak bisa membantah bahwa politik uang menjadi jurus pamungkas yang sangat dominan. Setidaknya, dalam empat pileg terakhir di tingkat kabupaten kota di daerah Nyiur Melambai ini.
Sementara Pilkada provinsi dan kabupaten atau kota, adalah perpaduan dari kesemuanya. Walaupun, rekam jejak serta integritas dan komitmen calon tetap juga produk atau bahan barter pilihan yang patut diperhitungkan.
Dikatakan, bicara soal komitmen, pasti jadi persoalan tersendiri bagi petahana.
“Kalau penantang, tinggal mencari celah atau kelemahan petahana sebagai lawan politik. Kemudian diramu, dicarikan solusi, lalu dijadikan bahan untuk meyakinkan masyarakat,” tuturnya. “Di sinilah peran tim sukses,” sambung dia.
Emil kemudian mengungkapkan pengamatannya selama sosialisasi dari setiap cabup penantang di Minahasa dalam beberapa bulan terakhir.
“Maaf, bukan mau berpihak. Tapi, jujur saya melihat, Youla yang menyebut dirinya wewene keter agak unggul,” ungkapnya.
Karena, lanjut dia, banyak aktivitas sosial Youla yang terekspose melalui media.
“Dia tidak hanya rajin turun mensosialisasikan diri. Namun juga melakukan sentuhan aksi-aksi sosial membantu masyarakat maupun kelompok masyarakat,” kilah Emil.
Faktor yang memengaruhi masyarakat menyukai Youla, lanjutnya, adalah pernyataannya tidak akan memperkaya diri apabila menjadi Bupati Minahasa periode 2025–2030 mendatang.
“Melihat laporan yang dirilis KPK, Youla memang paling kaya dari semua cabup dan cawabup Minahasa 2024. Angkanya mencapai 149,6 miliar (rupiah) lebih,” katanya.
Seperti di ketahui, dalam beberapa kesempatan, Youla, yang dikenal sebagai lawyer ini menyampaikan bahwa pencalonan dirinya pada Pilkada Serentak 2024 semata-mata untuk mengabdi di daerah asalnya.
“Kalu kita mo cari doi tidak perlu jadi bupati. Kita cari di Kalimantan deng Sumatera, kampung halaman suami saya,” ujar Youla, isteri pengusaha sukses nasional spesialis batu bara dan sawit, Noviyandi Rozak, SE ini.
Youla juga mengungkapkan, dirinya mencalonkan diri sebagai wujud keterpanggilan dan komitmen membangun Minahasa.
[**/tiks]