Fajarmanado.com, Tondano–Komunitas Manguni Minteng akhirnya kepincut dengan program pasangan calon Pilkada Minahasa 2024, Youla Lariwa Mantik, SH, MH dan Denni Rudi Kalangi (YLM–DRK).
“Kalau program dan komitmen YLM–DRK sampai menggolkan pemekaran kembali Minahasa, kami siap mendukung. Satu garis dengan E2L–HJP pada Pilkada Sulut,” kata Drs. Eddy F. Ruata, penggagas komunitas Manguni Minteng.
Mantan Camat Kawangkoan (raya) dan Camat Sonder itu mengungkapkan sikapnya tersebut setelah lebih 1 jam berdialog dengan Youla, sapaan karib Calon Bupati Minahasa periode 2025–2030 di Tondano, awal pekan ini.
Ditemani Drs. Dantje Tumober dan Deki Walangitan, Ruata mengatakan, untuk mewujudkan percepatan dan pemerataan pembangunan di Minahasa, kabupaten tertua dan terbesar di Provinsi Sulawesi Utara ini, hanya satu. Yaitu, pemekaran kembali Kabupaten Minahasa.
Sejak sekira 14 tahun lalu, sudah ada dua wilayah di Kabupaten Minahasa yang administrasinya telah berproses menjadi daerah otonom baru (DOB).
“Sudah ada dua yang berkasnya telah di pusat. Kota Langowan dan Kabupaten Minahasa Tengah atau Minteng,” ungkap pria yang juga Ketua Lansia GMIM Rayon 8 Minahasa.
Bahkan, calon DOB Kota Langowan, yang mencakup empat kecamatan Langowan raya telah memiliki Rancangan Undang Undang (RUU) dari DPR RI.
Sementara Minteng, yang meliputi enam kecamatan, Kawangkoan raya, Tompaso raya dan Kecamatan Sonder sudah masuk daftar antri untuk dibahas mendapat RUU dari DPR RI.
Youla menyatakan, akan mengsupport penuh terbentuknya Kota Langowan dan Kabupaten Minteng.
“Minbar (Minahasa Barat) saya juga akan dukung penuh, proses administrasinya di kabupaten sampai pusat,” tandas Youla, yang kini ramai disebut Wewene Keter ini.
“Sepanjang tidak tabrak aturan, mari kita proses. Kalau moratorium pemekaran sudah dicabut, torang berjuang bersama-sama untuk itu,” sambung kandidat Doktor Hukum, yang sukses berkarir sebagai lawyer di Jakarta, Kalimantan dan Sumatera itu.
Youla menegaskan tidak alergi dengan pemekaran daerah. Sampai kapanpun, sekalipun dirinya sudah terpilih jadi Bupati Minahasa periode 2025–2030, pemekaran wilayah akan langsung digenjot ketika moratorium dicabut pemerintah pusat.
“Minahasa ini besar (wilayahnya). Kalau Kota Langowan, Minteng dan Minbar sudah jadi DOB akan enteng membangun sisanya,” ucap Youla.
“Saya tinggal fokus bangun Kota Tondano sampai Tondano pante sana dan Danau Tondano dan sekitarnya,” sambung isteri pengusaha nasional Noviyandi Rozak, SH yang menghabiskan masa kecil sampai dewasa di Tondano ini.
Selain itu, dana transfer daerah dari pusat akan bertambah jauh lebih besar apabila Minahasa sudah dimekarkan lagi. Di samping untuk Minahasa, juga DOB-DOB yang terbentuk akan ikut kecipratan dari dari pemerintah pusat.
“Dengan begitu, percepatan dan pemerataan pembangunan akan dengan mudah dilakukan. Begitu pun kebutuhan PNS dan tenaga kerja informal, akan banyak pula tersedia,” tuturnya.
Dalam Pilkada Minahasa 2024, Youla berpasangan dengan Denni Rudi Kalangi (DRK) diusung Partai Golkar, Demokrat dan Perindo.
“Kenapa saya ambil Pak Denni Kalangi, orang Langowan sebagai pasangan (wakil bupati) saya,” tanya Youla. “Ya, salahsatu agar Pak Denni mengawal langsung untuk mewujudkan Kota Langowan,” jawabnya.
Selain itu, lanjut dia, DRK sangat berpengalaman sebagai Anggota DPRD Minahasa sehingga banyak mengetahui seluk beluk persoalan di daerah Toar Lumimuut selama ini dan penyusunan anggaran.
Menanggapi hal tersebut, Ruata, Tumober dan Walangitan memberi apresiasi.
“Program YLM–DRK ini bagus skali, sangat rasional,” komentar Drs. Dantje Tumober, yang langsung diamini Deki Walangitan.
[herly]