Fajarmanado.com, Tomohon–Ir. Miky Junita Linda Wenur MAP-Cherly Mantiri SH (Miky–Cherly) menawarkan nuansa berbeda dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon yang diusung Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini berkomitmen akan melibatkan masyarakat dalam pembahasan APBD setiap tahun.
“Jika nantinya kami diperkenankan Tuhan dan dipercayakan memimpin Kota Tomohon pada Pilkada 2024 ini, setiap pembahasan APBD lima tahun ke depan akan melibatkan rakyat,” kata Miky Wenur kepada wartawan di Tomohon, Rabu (11/09/2024).
Masyarakat, lanjutnya, akan diberi atau dibuka akses untuk memantau proses pembahasan.
Untuk apa? “Ini dimaksudkan agar rakyat tahu mana yang diusulkan pihak eksekutif yang pro rakyat. Olehnya, masyatakat nantinya akan diberi kesempatan untuk mengawal,” jelasnya.
Pengalaman beberapa periode sebagai Anggota DPRD Kota Tomohon, tak sedikit program pro rakyat yang berusaha dimentahkan oknum-oknum legislatif hanya karena untuk kepentinggan segelintir kelompok, bukan untuk rakyat.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tomohon ini menyadari bahwa partai pengusung dan pendukung Miky–Cherly di DPRD Tomohon periode 2024–2029 kalah jumlah.
Sesuai hasil Pileg 2024, 25 kursi anggota DPRD Kota Tomohon terpilih, terdiri dari, PDIP 15 kursi, Partai Golkar 7 kursi, dan Partai Gerindra 3 kursi. Jadi 18 versus 7 personil.
“Untuk itu, apabila diizin dan Tuhan dan terpilih pada Pilkada nanti, kami akan bersama rakyat,” ucapnya.
“Bagaimana jadinya jika program yang kami tawarkan, yang menyentuh atau untuk rakyat tapi tidak disetujui oleh DPRD,” ketusnya.
“Oleh karena itulah, kami Miky–Cherly akan memberikan akses bagi rakyat untuk tahu apa saja yang menjadi program pemerintah yang diusulkan ke dewan,” tambah Miky.
Transparansi Anggaran
Sementara Cherly Mantiri memastikan prinsip transparasi anggaran dalam APBD akan diterapkan jika Miky–Cherly diperkenankan Tuhan dan dipilih rakyat memimpin eksekutif Kota Tomohon 2025–2030.
”Harus transparan. Masyarakat wajib tahu apa saja program dan anggaran-anggarannya. Jangan sembarangan digeser ke hal-hal yang bukan untuk kepentingan masyarakat atau hanya untuk kepentingan segelintir orang saja lalu masyarakat tidak tahu,” kata Chermat–sapaan akrab Cherly Mantiri.
Dikatakan, transparan bukan berarti buka-bukaan karena memang wajib diketahui masyarakat.
[**/heru]