Senator SBANL Sebut Peran Pemuka Agama Sangat Penting dan Strategis

Sonder, Fajarmanado.com – Senator Indonesia, Ir. Stefanus BAN Liow, MAP kembali turun melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Kali ini kepada ratusan pemuka agama yang terdiri dari Pimpinan Komisi dan Pengurus Panji Yosua P/KB GMIM perutusan 12 Jemaat se Wilayah Sonder serta Pelayan Khusus di Balai Pertemuan Jemaat GMIM Sion Tounelet, Sonder, Kabupaten Minahasa, Minggu (14/3/2021).

Senator SBANL, sapaan Anggota MPR RI dari Kelompok DPD RI Daerah Pemilihan Sulawesi Utara ini mengatakan, membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan sekitar, seperti bermapalus atau bergotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa.

“Peran pemuka agama terbilang sangat penting dan strategis, karena berada di garda terdepan dalam persekutuan jemaat dan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, kedamaian, keutuhan, persatuan dan kesatuan, ” katanya.

Di hadapan ratusan peserta yang datang dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat itu, Stefa, sapaan karib Senator SBANL menyebutkan, sebagai Bangsa Indonesia, di dalamnya warga masyarakat harus bersatu, senasib sepenanggungan, dan sehati dalam wadah NKRI di tengah kemajemukan bangsa.

Sekira tiga jam, SBANL menjelaskan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yakni Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR RI, NKRI sebagai Bentuk Negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

Ketua BPMJ Sion Tounelet Pdt Gabby Wanda Walangitan, MTh dan Ketua BPMW Sonder Pdt Richard Supit, MTh didampingi Lurah Tounelet Mervins Mandagi mengapresiasi dan menyatakan suatu kehormatan karena Anggota DPD RI/MPR RI Ir. Stefanus BAN Liow, MAP memilih melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di wilayah mereka.

Dalam sosialisasi, mereka senada mengakui diingatkan dan disegarkan kembali soal komitmen untuk senantiasa menjunjung nilai-nilai luhur bangsa.

Pdt Gabby Walangitan juga mengapresiasi bahwa kegiatan sosialisasi tetap mengikuti protokol kesehatan Covid 19, di dalamnya peserta dibagi dalam dua sesion agar tidak terjadi kerumunan dalam balai pertemuan.

Penulis: Maxi Heru