Airmadidi,Fajarmanado.com – Untuk menghadapi kemungkinan bencana alam yang terjadi saat musim penghujan saat ini dan pencegahan Covid-19, Polres Minahasa Utara bersama TNI, Basarnas, Damkar, PLN, Dinkes, Dishub, BPBD dan pencinta alam menggelar apel siaga bencana di halaman Mapolres setempat, Jumat (20/1).
Apel siaga tersebut, dipimpin Kapolres Minahasa Utara Grace K.D Rahakbau SIK. MSi dengan dihadiri, Dandim 0412/LU Letkol Inf. Herry Prabowo, Kepala BPBD Karim, Kasat Pol PP Firmansyah dan 479 personil yang terdiri dari unsur TNI Polri dan SKPD terkait.
Kepala Basarnas Prov. Sulut S.N.N Sinaga, Sekretaris Daerah Minut Ir. Jemmy Kuhu MA, Pabung Kodim 1310 Mayor Inf. Richard Pusung, Kadis Kesehatan Minut dr. Allain Beyah, Kasat Pol PP Robby Parengkuan, Sekretaris BPBD Minut Hanny Kumontoy, petugas PLN Airmadidi serta perwakilan komunitas pencita alam.
Dalam amanatnya AKBP. Grace Rahakbau mengatakan, apel bersama siaga ini sangat penting sebagai upaya untuk persiapan mengantisipasi terjadinya bencana alam di Kabupaten Minahasa Utara di tengah pandemi Covid-19.
“Kita dihadapkan pada potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor potensi bencana hidrometeorologi tersebut telah diingatkan oleh badan meteorologi klimatologi dan geofisika karena sekarang ini sedang berlangsung fenomena yang berdampak pada peningkatan curah hujan,”kata Rahakbau.
Oleh karena itu, kata Rahkabau, peringatan dini potensi bencana hidrometeorologi ini harus direspon dengan menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko bencana. Selain itu, apel kesiapsiagaan dan simulasi penanggulangan bencana ini juga sangat penting untuk dilaksanakan secara rutin guna melatih melatih kesiapsiagaan dan koordinasi serta kerja sama antar instansi.
“Karena itu, jaringan struktur ini perlu kita bangun sinergi dan koordinasi dalam rangka mempercepat efektivitas penanggulangan dan pencegahan bencana yang terjadi hingga pelosok daerah”tambahnya.
Usai apel siaga dilanjutkan dengan simulasi pertolongan terhadap pengendera mobil yang terimpa pohon tumbang dan mengalami sehingga butuh perawatan medis. Simulasi yang berlangsung lebih kurang 60 menit tersebut dilaksnakan di kantor Basarnas kecamatan Kauditan.
Penulis : Joel Polutu