Hadiri Pemakaman KERK Corona, Dokter Maya Sebut Tidak Perlu Takut

Tondano, Fajarmanado.com — Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Minahasa, dr. Maya Rambitan, MKes menegaskan masyarakat tidak perlu takut terpapar coronavirus disease asalkan mengikuti protokol tetap kesehatan Covid 19.

“Terapkan social distancing, jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan dengan air yang mengalir,” katanya kepada Fajarmanado.com di Tondano, Selasa (25/5/2020).

Dokter Maya, sapaan akrab Kadis Kesehatan ini terpantau menghadiri penjemputan empat orang terkonfirmasi Positif Covid 19 di Kelurahan Sendangan Tengah, Lingkungan Tiga, Kecamatan Kawangkoan pada 19 Mei 2020.

Mantan Kepala Puskesmas Kawangkoan ini, juga terlihat menghadiri pemakaman jenasah Kontak Erat Resiko Tinggi (KERK) di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Senin (25/5/2020) sore kemarin.

Penampakan sebagian proses pemakaman jenasah KERK Covid 19, Lansia 82 tahun warga Desa Tonsewer yang meninggal dunia di rumahnya, di Pekuburan Umum Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Senin (25/5/2020). Kolase Foto: Tessy Lumenta/Ist.

Yang mengejutkan, Dokter Maya tidak mengenakan Hasmat, alat pelindung diri (APD) putih layaknya pakaian astronot.

Isteri dari Denny Rumimper, SE ini hanya mengenakan kaos dan celana panjang hitam dipadu dengan topi hitam dan cepatu warna putih. Hanya dilengkapi, masker dan kaos tangan.

“Tidak ada yang perlu dikuatirkan. Yang penting jaga jarak, gunakan masker, kemudian cuci tangan,” katanya saat dihubungi di Tondano.

Setiba di rumah, lanjut Dokter Maya, langsung masuk kamar mandi. “Rendam atau cuci pakaian yang digunakan dan tentunya mandi sebelum melakukan aktivitas lain,” ujarnya.

Dokter Maya menjelaskan, pasien Positif Covid 19 yang meninggal, pun tidak akan menyebarkan virus corona sehabis menjalani pemulasaran. Apalagi, sudah di dalam peti jenasah.

“Stigma negatif yang beredar di masyarakat harus dihapus. Para keluarga pasien Positif Covid 19 tidak perlu diangsingkan. Jangan cemas, sepanjang kita menerapkan protokol kesehatan,” paparnya.

Membiasakan diri jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan dengan sabun melalui air mengalir adalah solusi utama pencegahan kemungkinan tertular virus corona.

Seiring dengan itu, Dokter Maya mengapresiasi kerja keras dari semua Kepala Puskesmas dan tenaga medis di Minahasa yang terus bekerja all out menangani orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Tak kenal lelah, terus bergerak melakukan rapid test maupun swab test di rumah-rumah penduduk.

“Apalagi dokter dan tenaga medis di Puskesmas Tompaso. Tak hanya menyisir dan mendatangi masyarakat melakukan rapid test dan swab test, tapi juga menangani langsung pemulasaran dan penguburan jenasah KERK dengan baik,” ungkapnya.

Pantauan Fajarmanado.com, dipimpin langsung Kepala Puskesmas Tompaso, dr. Felix Neidy Mamesah, para tenaga medis dibagi beberapa kelompok menyebar melakukan pengambilan sampel darah untuk rapid test dan swab test di beberapa desa di Kecamatan Tompaso dan Tompaso Barat.

“Dokter tidak ada. Dokter sedang turun bersama tim melakukan rapid test di beberapa desa dari pagi,” ujar petugas medis yang ditemui di Puskesmas Tompaso, sekira pukul 09.40 wita tadi.

Dokter Maya juga mengapresiasi semua 25 camat bersama 227 hukum tua dan 43 lurah di daerah berjuluk Toar Lumimuut ini.

Semua, dinilainya, intens melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona. Selain rutin melakukan penyemprotan disinfektan  juga pengawasan orang masuk melalui Posko-Posko Covid 19.

“Saya yakin bersama semua stakeholder dan masyarakat, kita bisa melewati pandemi virus corona,” tandasnya.

Mari bekerja bersama dan terus berdoa agar negara kita, termasuk Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa yang kita cintai ini terbebas dari paparan virus corona,” pinta Dokter Maya, yang dikenal familiar dan responsif ini.

Penulis: Herly Umbas