Kakas Barat, Fajarmanado.com — Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Minahasa kembali ‘menyerbu’ mengangkat eceng gondok di Danau Tondano, Jumat (21/2/2020).
Pantauan Fajarmanado.com, meski mengenakan atribut beragam, ratusan orang itu datang ber kelompok-kelompok. Ada dari unsur pemerintah desa dan kelurahan maupun kecamatan, ada pula dari komunitas gereja dan mahasiswa.
Komunitas gereja ternyata datang dari Sidang KGPM Sentrum Kawangkoan, yang dikomandoi Ketua BPS Drs Tenny GM Assa dan Ketua PMS Gbl Joike Rambitan, STh.
Sementara komunitas mahasiswa adalah mahasiswa KKN angkatan 2 Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado.
“Kami datang bersama pemerintah Desa Simbel, Kecamatan Kakas Barat,” kata Toar Umbas di sela kesibukan mengangkat eceng gondok.
Toar datang bersama delapan rekan mahasiswa KKN IAKN Manado posko 7. Yakni, Jofan Bawulele, Jundrike Sondakh, Englin Muliku, Elleanora Kudaling, Pratiwi Derek, Eriyanto Singale, Olivio dan Johanis Kaudis.
Mereka datang bersama sejumlah perangkat Desa Simbel dipimpin langsung Hukum Tua Alfrits Tangkulung dan Sekdes Bobby Tangkulung dengan pengawasan langsung Camat Kakas Barat Jeane Sumendap.
Proses pengangkatan eceng gondok terpantau tidak mudah. Mereka dengan hati-hati harus masuk ke dalam air, kemudian menarik tanaman gulma itu, selanjutnya secara estafet membawa dan mengumpulkannya di darat.
“Sayang sekali kalau eceng gondok yang diangkat ini hanya dibiarkan membusuk. Setahu kami, eceng gondok bisa diolah menjadi bahan atau barang yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Toar, Jofan dan Pratiwi, senada.
Menurut Toar, eceng gondok dapat diolah menjadi bahan kerajinan tangan seperti tas dan kursi. Selain itu, dapat pula diolah menjadi pakan ternak dan pupuk anorganik.
“Untuk itu, kami mahasiswa KKN IAKN Manado berencana akan mencari terobosan mendatangkan pakar untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat di Kakas Barat dan Desa Simbel khususnya,” katanya.
Dalam upaya mewujudkannya, lanjut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi teknis terkait, seperti, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Koperasi dan UKM.
“Mudah-mudahan mereka bisa membantu,” sambung Jofan, Elleonora dan Eriyanto.
Penulis: Heru