Bertemu Menko Luhut, Olly Harap Percepat 3 Infrastruktur Ini

Jakarta, Fajarmanado.com — Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (10/7/2018), sore tadi.

Fokus dari agenda pertemuan khusus itu adalah untuk membahas soal peningkatan Pelabuhan Bitung menjadi International Port Hub, pelabuhan Manado dan perluasan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Gubernur Olly menuturkan, peningkatan Pelabuhan Bitung menjadi International Port Hub bakal mempercepat waktu pelayaran kapal karena jarak tempuh yang lebih dekat dari pelabuhan di luar negeri ke Bitung dibandingkan dengan pelabuhan lainnya.

Langkah ini, katanya, akan membuka peluang investasi baru dan menciptakan pasar yang nerdampak pertumbuhan ekonomi daerah Nyiur Melambai.

Misalnya, lanjut dia, selama ini, barang impor China yang masuk ke pasar di Jakarta harus melewati pelabuhan di Singapura, Padahal, jika pelayaran kapal langsung ke Bitung, tentu memerlukan waktu yang lebih singkat.

Begitu juga dengan perluasan Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Manado dan Pariwisata, menurut Olly, merupakan hal yang tak dapat dipisahkan.

Gubernur Olly menjelaskan, tingginya pertumbuhan penumpang pesawat yang karena bertambahnya jumlah wisatawan asing hingga mencapai 80 persen sehingga harus didukung dengan infrastruktur penunjang yakni percepatan renovasi dan perluasan Bandara Sam Ratulangi Manado.

Sesuai data Pemerintah Provinsi Sulut, dalam rentang waktu tahun 2012 -2017 aktivitas bandara Sam Ratulangi tercatat sebanyak 2,71 juta penumpang (meningkat 6%), 27,89 ribu pesawat (meningkat 10,04 %), 14,76 ribu ton cargo (meningkat 5,68 %).

Direncanakan, program renovasi bandara untuk mengerjakan Beautifikasi Terminal, Perluasan Terminal dan Fasilitas Penunjangnya, Perpanjangan Runway sebesar 30.000 m²,. Semuanya akan dilaksanakan bertahap sejak tahun 2018.

“Kita menawarkan kenyamanan saat wisatawan mengunjungi Sulut. Jika orang nyaman, mereka akan datang balik lagi, ekonomi masyarakat akan terus berputar. Dan bisa saja mereka merasa senang lalu berinvestasi. Sulut punya modal sumber daya alam yang kaya serta modal sosial yang kuat,” kata Olly.

Diketahui, kunjungan wisatawan asing ke Sulut selama 2 tahun terakhir mencapai hampir 300 ribu orang. 70 persen diantaranya didominasi oleh wisatawan China (Juli – Desember 2016, 42 ribu turis asing. 2017 150 ribu turis. 2018 sampai Juni 60 ribu orang).

Berkembangnya sektor pariwisata berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Terbukti, perekonomian Sulut tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%

Editor : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *