Di Bawah Level Nasional, Kenaikan Harga Cabai Rawit Pengaruhi Inflasi Sulut di Januari 2017

Manado, Fajarmanado.com – Di Januari 2017, inflasi Sulawesi Utara (Sulut) yang diwakili oleh Kota Manado tercatat sebesar 1,10%. Dari angka tersebut, secara tahunan inflasi Sulut pada bulan Januari 2017 tercatat sebesar 1,63%.

Melalui rilis resminya, Rabu (01/02), pihak Bank Indonesia wilayah Sulawesi Utara mencatatkan angka inflasi tahunan Sulut tersebut masih berada di bawah level inflasi Nasional pada awal tahun 2017 yang tercatat sebesar 3,49%.

Namun, realisasi inflasi bulanan Sulut pada Januari 2017 ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi Bank Indonesia sebelumnya.

Hal ini lebih dipengaruhi meningkatnya inflasi pada komoditas cabai rawit yang lebih tinggi dibandingkan prakiraan sebelumnya, serta kenaikan tarif listrik dan biaya perpanjangan STNK.

Inflasi pada awal Januari 2017 sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga kelompok volatile food dan administered prices.

Curah hujan yang tinggi di awal tahun menjadi fakor penyebab utama kenaikan harga beberapa komoditas strategis pada kelompok volatile food, seperti cabai rawit dan tomat sayur. Faktor cuaca ini mengakibatkan terganggunya pasokan yang berimbas pada kenaikan harga.

Baca Juga :  Hujan Deras, Air Kuala Boki Masuki Rumah Warga

Sementara itu, di sisi administered prices, kebijakan pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif listrik 900VA, peningkatan biaya perpanjangan STNK, serta penyesuaian harga bensin non subsidi menjadi penyebab cukup tingginya tekanan inflasi di awal tahun.

Selain itu, terjadi kenaikan tarif angkutan udara di sepanjang bulan laporan sejalan dengan periode libur tahun baru di awal tahun 2017.

Selanjutnya, untuk bulan Februari 2017, Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi Sulut akan berkurang dan terbuka kemungkinan terjadinya deflasi.

Hal tersebut terutama akan dipengaruhi oleh mulai stabilnya beberapa harga bahan pokok strategis seperti cabai rawit dan tomat sayur, serta potensi penurunan harga angkutan udara seiring masuknya periode low season.

Bank Indonesia memandang realisasi inflasi yang cukup tinggi di awal tahun patut mendapat perhatian dari semua pihak.

Baca Juga :  Sukseskan Pelaksanaan Upacara Adat Tulude, Panitia Gelar Rapat Koordinasi

Tantangan pengendalian inflasi 2017 dinilai akan semakin besar dibandingkan tahun 2016, seiring mulai diberlakukannya beberapa kebijakan pemerintah pada kelompok administered prices.

Oleh karena itu, upaya koordinasi dan kerjasama oleh seluruh pihak terkait guna pengedalian harga pangan perlu senantiasa diperkuat.

Pada awal tahun 2017, TPID Provinsi Sulawesi Utara telah melaksanakan rapat koordinasi perdana untuk membahas langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi 2017 yang mengacu pada Roadmap Pengendalian Inflasi Sulut yang telah disusun sebelumnya.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pencapaian target inflasi Sulut pada 2017 yang diproyeksikan sebesar 4,1%.

(smn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *