Di Jawa Capai Rp100 Rbu, Silangen Sebut Harga Rica di Sulut Aman

Manado, Fajarmanado.com – Gejolak harga rica di nasional yang mulai meresahkan ternyata tak berpengaruh terhadap harga di pasar Sulawesi Utara (Sulut). “Harga rica di Sulut aman,” tegas Sekretaris Propinsi Sulut, Edwin Silangen SE, MSi, Rabu  (11/1/2017)

Silangen mengatakan,dirinya baru mendapat laporan hasil inspeksi mendadak oleh Asisten Ekonomi Pembangunan, R Mokoginta, Karo Ekonomi, F Manumpil dan Kadisperidag, Jenny Karouw bahwa situasi di pasar tradisional telah dilakukan intervensi sehingga menekan harga yang sempat menyentuh Rp 70.000/kg.

“Harga sudah stabilisasi menjadi Rp 60 ribu dan stok yang ada mencukupi, ini komitmen Pemerintah Propinsi Sulut dibawah kepemimpinan Olly Dondokambey-Steven Kandouw,”ujar Silangen di ruang kerjanya.

Ditambahkan Manumpil, Pemprov tetap mengupayakan ada pihak yang dirugikan dengan  harga cabai rawit merah masih tinggi di sejumlah daerah. Harganya masih di kisaran Rp 100 ribu per kilogram (Kg).

Oleh karena itu, Presiden Republik Indonesia, Jokowi sudah memerintahkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk mensuplai cabai di daerah yang berlimpah ke daerah yang stoknya sedikit. Ini untuk memenuhi kebutuhan cabai di seluruh Indonesia.

“Gorontalo stoknya melimpah. Dari sana akan kami salurkan ke daerah lain,” tutur dia.

Jokowi mengatakan, harga cabai tinggi ini bukan tanpa alasan. Pertama, hasil pertanian 2016 terutama cabai memang kurang bagus. Ini tentu berimbas ke pasokan cabai untuk masyarakat.

“Yang namanya harga tergantung dari supply dan demand. Karena musimnya pada 2016 kemarin memang jelek untuk cabai sehingga banyak yang busuk dan gagal panen sehingga supply kurang. Itu fluktuaktif,” ujar Silangen

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak masyarakat memanfaatkan sarana belanja online untuk mendapatkan harga cabai yang lebih murah. Hal ini seiring dengan melonjaknya harga cabai rawit merah yang menembus angka lebih dari Rp 100 ribu per kg.

Menurut Enggartiasto, bila membeli cabai melalui e-commerce atau secara online bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Jika harga di pasar tradisional dipatok di atas Rp 100 ribu, maka di online hanya Rp 70 ribu. Namun, dia enggan menjelaskan situs online yang dimaksud.

“Karena buka online, beli dari online saja. Karena beli di online itu jauh lebih murah dan di bawah Rp 70 ribu dan di bawah Rp 60 ribu bahkan,” pungkas Silangen.

Sementara itu, harga cabai di Pulau Jawa masih berada pada kisaran Rp90 ribu sampai Rp.120 ribu. Pemerintah mengungkapkan, harga cabai naik karena di beberapa wilayan produsen cabai mengalami gagal panen karena curah hujan yang tinggi dan banjir.

(ely)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *