Jaga Toleransi, Pemerintah Bentuk Tim Khusus

Jakarta, Fajarmanado.com — Dalam upaya membahasa keprihatinan mengenai menurunnya kualitas rasa hormat kepada orang lain, maka Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/12) petang.

“ Ini memprihatinkan kita. Intoleransi itu rupanya juga menjalar menjadi sebab muncul kekerasan yang melanggar hak kebebasan orang untuk berekspressi, menyampaikan pendapat, berkesenian, berkebudayaan, dan juga kebebasan akademis,” kata Ketua Komnas HAM, M. Imdadun Rahmat, kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Jokowi.

Menurut Ketua Komnas HAM itu, kelompok intoleran saat ini sudah berani memasuki kampus, juga menyebabkan intoleransi ini secara beragama dan berkeyakinan di Indonesia mengalami penurunan drastis.

“Pemerintah menyampaikan komitmennya untuk lebih tegas di dalam merespons pelanggaran-pelanggaran hukum terkait kekerasan atas nama agama,” ujarnya.

Untuk Menyikapi itu, menurut Imdadun, akan dibentuk tim khusus semacam task forceuntuk meng-handle penyebaran-penyebaran ideologi keras, radikal, fundamentalis, dan virus-virus kekerasan. “Akan ada upaya yang sistematis untuk membendung itu,” tegasnya.

Staf Khusus Presiden Johan Budi SP menambahkan, bahwa task force dimaksud anggotanya tidak lagi pemerintah tapi tokoh-tokoh luar pemerintah.

“Anggotanya, belajar dari pengalaman tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah tapi oleh tokoh-tokoh di luar pemerintah,” terangnya.

Johan menjelaskan, pembentukan task force ini dimaksudkan mengembalikan kembali pemahaman terhadap Pancasila.

Sementara Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menjelaskan, task force atau unit khusus itu juga melibatkan kelompok-kelompok sipil, tidak hanya pemerintah. Ia menegaskan, pembentukan task force ini dimaksudkan dalam rangka penguatan nasionalisme dan kebangsaan.
(setkab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *