Manado, Fajarmanado.com – Film bertajuk Senjakala di Manado kini resmi mulai diputar di bioskop-bioskop di tanah air. Diperankan oleh sederetan aktris dan aktor beken berdarah Kawanua, film layar lebar ini mengisahkan konflik kisah cinta tiga generasi ‘orang Manado’.
Kisah cinta anak muda ini semakin rumit ketika diparhadapkan lagi dengan tradisi, kultur dan kepentingan keluarga sehingga membuat para penonton terpicu emosinya dan sekan larut dan ikut berada dalam lingkungan cinema Senjakala di Manado.
Film layar lebar yang ikut diperankan Mika Tambajong, Fero Walandouw, Ray Sahetapy dan Rima Melati ini, secara perdana di tayangkan di CGV Blitz Grand Kawanua pada Kamis (1/12) malam.
Film nasional bernuansa daerah Nyiur Melambai ini memang mulai resmi ditayangkan 1 Desember 2016. Kisah film berdurasi 90 menit ini menampilkan latar belakang kota-kota di Sulawesi Utara yakni Manado, Tomohon, Tondano dan Kota Bitung.
Keunikan tradisi dan budaya daerah dengan beragam latarbelakang etnis serta keindahan, kesejukan dan panorama alam yang indah menawan semakin memparipurnakan film ini.
“Lebih dari 60 persen lokasi syutingnya berlangsung di Kota Tomohon sehingga film Senjakala di Manado ini ikut menjadi ajang promosi wisata, dengan keramahan masyarakatnya yang cerdas dan murah senyum menjadi modal utama daya tarik kunjungan wisata di Kota Lima Dimensi ini,” komentar Wakil Walikota (Wawali) Tomohon Syerly Adelyn Sompotan (SAS).
SAS memang hadir dan memboyong keluarga, kerabat, para staf di Setda Kota Tomohon, baik dari humas Protokol dan umum maupun awak media Biro Tomohon menyaksikan penayangan perdana film itu, tadi malam.
“Tentunya ini merupakan kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon sekaligus sebagai ajang promosi gratis bagi wisata Sulut secara luas, begitu juga dengan pelaksanaan Tomohon Internasional Flower Festival 2017,” ujar Wawali cantik dan energik ini.
Lokasi-lokasi yang menjadi obyek syuting film tersebut di Kota Tomohon berada di Kelurahan Rurukan, SMP-SMA Lokon, Alamanda Retreat, Danau Linow, Bukit Doa Mahawu. Lainnya berada di Manado, Bitung dan Minahasa.
SAS terlihat begitu antusias dan nyaris tak berkedip menyaksikan adegan film dengan soundstrack lagu Cakrawala yang dilantunkan Once Mekel bersama beberapa pentolan Dewa 19 ini.
“Bagi warga Kawanua yang tinggal di luar daerah, bila menyaksikan film ini pasti mereka akan merasa seakan-akan berada di kampung halaman,” ujarnya.
Untuk itu, SAS mengajak warga Kawanua di perantauan supaya menyaksikan film ini. “Apalagi, dalam beberapa dialog menggunakan aksen dan logat Manado yang kita gunakan sehari-hari dan sangat kental dengan nuansa Tomohon, sarat makna dan promosi budaya Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Pembuatan film Senjakala di Manado ini turut disupport langsung oleh Walikota Tomohon Jimmy F Eman dan Wawali Syerly Adelyn Sompotan bersama Jajaran Pemerintah Kota Tomohon.
(prokla)