Ingatkan Pesan Jokowi, Lantang: Pengguna Medsos Harus Beretika

Tomohon, Fajarmanado.com – Pemkot Tomohon mengingatkan masyarakat pengguna media sosial (Medsos) agar menjaga etika ketika meng-upload ide dan gagasan serta membentengi diri agar tidak terpengaruh dengan berita-berita provokatif.

“Janganlah menggunggah sesuatu yang bisa menghasut atau menyinggung perasaan kelompok atau orang lain dan jangan mudah termakan isu provokatif yang bertujuan memecahbelah persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Kabag Humas dan Protokol Setdakot Tomohon F F Lantang, SSTP.

Walikota Jimmy Feldie Eman, SE.Ak dan Wakil Walikota Syerly Adelyn Sompotan, katanya, telah menginstruksikan segenap elemen warga Kota Tomohon untuk mawas diri dan berhati-hati menggunakan Medsos.

Kebebasan dalam memberikan ide, gagasan dan pendapat melalui Medson telah dimanfaatkan salah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa yang telah terbina dan terjaga selama ini.

“Jadi Pak Wali dan Ibu Wawali sangat berharap agar warga Kota Tomohon tidak terpancing dan ikut-ikutan menanggapi informasi yang berbau provokatif supaya terhindar dari ancaman undang-undang ITE yang resmi mulai berlaku hari ini,” ujar Lantang.

Pemkot Tomohon, lanjutnya, perlu mengingatkan hal ini, setidaknya untuk meneruskan apa yang telah disampaikan Presiden Ir Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan arahan kepada seluruh guru pada peringatan hari guru tahun 2016.

Baca Juga :  Demi THL, JFE-SAS Berinovasi dengan Menggaet Bank SulutGo dan BPJS

Ketika itu, Jokowi mengatakan, saat ini ada keterbukaan yang tidak bisa kita hambat dengan cara apapun karena dunia sudah terbuka.

Keterbukaan ini, kata presiden, jangan sampai melunturkan nilai-nilai ke-Indonesia-an. Karena, menurut Jokowi,  apa yang terjadi di media sosial dalam sebulan terakhir ini yang dipenuhi oleh saling menghujat, saling menjelekkan, saling memaki, hingga adu domba.

“Inilah tugas Bapak dan Ibu guru untuk memberitahu pada anak didik kita, karena nilai-nilai ke-Indonesia-an kita bukan itu” jelas Presiden.

Di sinilah guru yang memiliki peran sentral dalam mengarahkan anak-anak, terutama mereka yang mulai memasuki bangku SMP, SMA atau SMK dituntut untuk dapat memberitahukan kepada siswanya tentang etika berinternet dan etiket sopan santun dalam menyampaikan sesuatu di media sosial.

“Negara kita memiliki 17.000 pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 700 suku dan 1.100 bahasa lokal. Betapa kita ini sangat beragam,” ujar Presiden Joko Widodo.

Keberagaman tersebut disaksikan sendiri oleh presiden saat dirinya mengunjungi wilayah Indonesia yang berada di paling ujung, baik ujung barat yakni kota Sabang di Aceh dan ujung timur Kabupaten Merauke hingga wilayah paling utara yaitu Pulau Miangas.

Baca Juga :  Sambut May Day 2017, Polres Tomohon Gelar Apel Pengamanan

“Harapan Presiden ini tentu akan sangat penting untuk kita pahami dan lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Lantang.

“Dengan mengingat pesan Presiden Ir Joko Widodo ini, kiranya masyarakat dan generasi kita akan terus berjaya dan maju bersama-sama dalam mendukung dan berpartispasi bagi kemajuan pembangunan yang ada di Kota Tomohon,” sambung jebolan STPDN/IPDN, Jatinangor, Sumedang, Bandung ini.

Karena itulah, ia mengharapkan seluruh masyarakat pengguna media sosial agar memanfaatkan teknologi untuk pengembangan individu. baik  keterampilan, pendidikan dan usaha serta relasi yang baik dan menguntunkan.

“Bagi anak-anak muda agar berhati-hati ketika membangun komunikasi dengan orang lain yang belum kita kenal dengan baik, karena kita tidak tau mereka punya niat buruk bagi kita, terutama para anak-anak gadis agar senantiasa lebih berhati-hati,” pungkas Lantang.

(prokla)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Fajar Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *