GP Minteng Desak Hukum Harus Jadi Panglima

Tondano, Fajarmanado.com – Sekretaris Generasi Penerus Minahasa Tengah (GP Minteng), Lesly Sarayar, SIP mendesak pemerintah melalui Polri harus tidak pandang bulu menegakkan hukum.

“Hukum harus benar-benar menjadi panglima,” katanya ketika berbicara di acara Silahturahmi Kodim 1302 Minahasa dengan para tokoh lintas agama, tokoh adat dan ormas Pemuda Minahasa di, Aula Makodim, Sasaran, Tondano, Selasa (22/11).

Sarayar mengatakan, untuk  mencegah disintergrasi bangsa maka aparat penegak hukum  harus harus bersikap dan tegas bertindak terhadap oknum-oknum yang ingin menanamkan paham radikalisme untuk memecahbelah persatuan dan kesatuan NKRI.

“Kalau salah harus berani katakan salah, kemudian diproses hukum. Jangan pandang bulu,” ujarnya.

Menyinggung soal demo besar-besaran yang dimotori Front Pembela Islam (FPI) pada 4 November 2016 lalu di Jakarta, Sarayar menyatakan apresiasi sikap dan langkah yang ditempuh kepolisian.

“Polisi sudah bertindak benar. Makanya, rakyat Minahasa tetap yakin dan percaya bahkan selalu mendukung kepada TNI dan kepolisian untuk menjaga kesatuan dan persatuan NKRI,” katanya.

Sarayar juga menyatakan sependapat untuk menolak paham radikalisme. Paham ini, katanya,  harus ditolak karena memecahbelah persatuan dan kesatuan NKRI dengan Bineka Tunggal Ika.

“Negara ini bukan hanya dibentuk dan diperjuangkan oleh satu kelompok, makanya para pendiri negara ini sepakat mencetuskan Pancasila dengan slogan Bineka Tunggal Ika, yang berarti biarpun berbeda-beda kita tetap satu dalam NKRI,” jelasnya.

(ely)