GP Ansor Sulut Mengutuk Keras Aksi Pengeboman Gereja di Samarinda

Manado, Fajarmanado.com– Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Sulawesi Utara mengutuk keras tindakan pelemparan bom Molotov yang mengakibatkan jatunhnya korban di Samarinda pada Minggu (13/11). Bentuk  kepedulian musibah pembomban di Samaringa, Pemuda Ansor Sulut beserta ormas pemuda lainnya di Sulawesi Utara menggelar pemasangan seribu lilin, ini merupakan bentuk rasa solidaritas yang menimpa saudara kita di Smarinda.

Pemasangan seribu lilin yang diikuti ribuan pemuda dari semua agama di Sulut ini, digelar di Monumen Perang Dunia ke Dua, di Jln. Sam Ratulangi Manado. Acara solidaritas tersebut atas prakarsa para pemuda Sulut lintas agama, dimana dalam acara itu, tidak menggunakan kepanitian.

Utusan GP Ansor Sulut, Rusli Umar mengatakan, semua agama mengajar tentang kebaikan, dan tidak ada agama yang mengajarkan untuk berbuat anarkis.”Kami megutuk keras tindakan radikal di Samarinda, yang dilakukan atas nama agama. Karena Islam tidak mengajarkan perbuatan yang membenci agama lain,” terangnya.(18/11)

“Ini jelas perbuatan terkutuk, dan kami mengecam bentuk kekerasan di Samarinda, sebab, atas nama apapun tindakan pelemparan bom itu tidak bisa dibenarkan,” tegas Umar lantang.

Ia menyampaikan, duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa Samarinda. “Kami yakin Intan Olivia sekarang sudah duduk di Rumah Tuhan di Sorga,” ungkapnya dihadapan ribuan pemuda  yang menggelar aksi pemasangan seribu lilin.

Pengeboman di depan Gereja Oikumene, Samarinda. Salah satu korban adalah Intan Olivia Marbun (3) meninggal dunia akibat luka bakar dalam ledakan itu.

Pelaku pengeboman gereja di Samarinda, Juhanda (32) sudah diamanakan pihak Kepolisian Samarinda, dimana sebelumnya dirinya, pernah mendekam di penjara atas upaya peledakan di Serpong, pada 2011 lalu.

(aji)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *