Bikin Gaduh, Pria Ini Tuntut Pemkab Minsel

Amurang, Fajarmanado.com – Sebuah mobil Toyota Hartop warna putih bikin gaduh suasana di Kantor Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Jumat (16/9) pagi tadi.

Suara knalpot dan mesin membuat bising dan memekakkan telinga para pengunjung dan aparatur sipil Negara (ASN) yang tengah berada di dalam dan kompleks pusat perkatoran pemerintahan di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur sekitar pukul 9.45 pagi tadi.

Mobil yang hanya ditumpangi seorang pria itu, meluncur agak cepat dan berputar-putar di halaman kantor. Sontak saja menarik perhatian. Kian menyita perhatian lagi, pada beberapa bagian mobil itu, baik bagian bodi maupun kaca ditempeli  beberapa tulisan sebagai pesan. Antara lain, “Pemkab Minsel Tidak Bayar Utang.”

Aksi itu tidak berlangsung lama. Pria yang belakangan diketahui bernama Bertje Pangemanan ini, menghentikan mobil yang dikendarainya setelah disapa beberapa orang rekannya.

“Saya sudah jengkel. Masih banyak uang yang harus Pemkab bayarkan kepada saya,” ungkapnya.

Lelaki yang dikenal sebagai pengusaha ini menyebutkan bahwa ada sekitar Rp.300 juta lebih yang menjadi tagihannya kepada sejumlah SKPD di Pemkab Minsel sejak tahun 2014.

 ‘’Kalau kita hitung, total hutang (Pemkab Minsel) kepada saya ada 300 jutaan yang belum dibayar sejumlah kepala SKPD di Minsel. Hutang tersebut sejak tahun 2014,” paparnya.

Namun Pangemanan mengakui jika dari kontrak dari sejumlah SKPD ada yang sudah membayar panjar. Namun sebelum lunas, rata-rata kembali melakukan hutang baru.

“Kesabaran saya sudah hilang. Sudah berkali-kali bolak balik menagih, tidak pernah dilunasi dengan berbagai alasan yang klise dan tidak masuk akal,” katanya kepada Fajarmanado.com.

Dari sekian SKPD, lanjut dia, piutang terbanyak berada di Bagian Perlengkapan dan Umum Setdakab Minsel. ‘’Tak terhitung lagi waktu dan hari bolak-balik di datang menagih di Bagian Perlengkapan dan Umum, tapi tidak pernah ada hasil. Mereka terkesan lari dari komitmen awal,” ketus Pangemanan.

Karena kesal dan telah sangat membutuhkan uang untuk kebutuhan keluarga, dia mengaku melakukan aksi tersebut.

“Ya, baru sebatas ini yang bisa saya ekspresikan kekesalan saya. Kalau pun tidak ada realisasi dalam waktu dekat, saya terpaksa menempuh jalur hokum melapor kepada Polres atau Kejari Minsel. Toch saya punya bukti-bukti kuat,” paparnya.

Kepala Bagian Perlengkapan dan Umum Sekdakab Minsel, Yulia Rasubala membenarkan hutang pihaknya kepada Pangemanan.

“Saya harus akui bahwa kami belum melunasi kewajiban kami kepada Bapak Bertje Pangemanan, tapi tidak sampai 100 juta,” ungkapnya.

Menurut Rasubala, selama ini pihaknya telah memberikan uang panjar dari setiap komitmen. “Kami sangat ingin sekali untuk segera melunasi hutangnya, tetapi dengan terjadinya pengurangan anggaran hingga 17,5 persen setiap SKPD dan bagian maka niat kami itu belum bisa terealisasikan,” katanya sambil menyatakan bahwa hak Pangemanan akan diberikan ketika anggarannya sudah ada.

(andries)