KAWANGKOAN, FAJARMANADO.com — Keakraban Drs David Bobihoe, MM dengan umat nasrani di Kabupaten Gorontalo ternyata bukan propaganda belaka. Sikap toleran ini kembali dinampakkan Paslon Wakil Gubernur Sulut nomor urut 3 ini ketika berkunjung di pesta pernikahan Kawangkoan, Sabtu (21/11/2015)
Saat tiba di pelataran resepsi pernikahan Ivan Maich Pelealu, SKom dan Friska Palit, SKom, Lingkungan 3, Kelurahan Sendangan, Kecamatan Kawangkoan, Minahasa, sekitar pukul 13 Wita, siang itu, pasangan Cagub Benny Josua Momoto (BJM) ini, sempat terhenyak.
Pelataran resepsi tampak sunyi. Pangung mempelai dan meja-meja resepsi yang sudah tertata rapi dan apik masih kosong. Puluhan orang, pria dan wanita tampak hanya duduk berkelompok di beberapa tempat sambil berbincang. Beberapa dari mereka berpakaian rapi, sebagian besar pengenakan pakaian seadanya.
“Maaf pak, acara resepsinya nanti mulai jam 5 sore,’’ kata Estefanus Palit, pria yang mengenakan stelan jas warna gelap ketika menyambut David, yang hanya ditemani sopir dan ajudan, serta tokoh masyarakat setempat, Drs Eddy F Ruata dan Hengky Umbas.
“Sekarang masih persiapan, kami sementara bersiap ke acara pemberkatan (nikah) di gereja,” sambung Ronny Kribo, sapaan akrab pria yang belakangan diketahui sebagai tuan rumah ini, ditemani Drs Jerry Pola.
Mendengar alasan bekas rekan sekuliahnya di Akademi Ilmu Publisistik (AIP) Manado tersebut, David hanya tersenyum. Mengenakan kemeja lengan pendek kecokelatan dipadu celana hitam dan kopiah hitam, mantan Karo Humas Pemda Sulut ini, kemudian menyalami semua orang di dekatnya.
“Soalnya saya hanya di sms. Tidak apalah, tapi maaf, saya tak bisa berlama-lama karena ada acara di Maasing (Manado) jam 3 sore nanti,” katanya sambil menempelkan kedua telapak tangan di depan dadanya.
Hanya duduk sebentar, pria yang meraih 52 penghargaan selama dua periode Bupati Gorontalo ini langsung beranjak, kemudian mendatangi dan berbaur dengan puluhan pria dan wanita lain yang tengah sibuk menyiapkan dan memasak aneka menu makanan untuk tamu resepsi. “Kerja, kerja saja. Saya sudah terbiasa dan suka melihat budaya Mapalus seperti ini. Harus dilestarikan terus ya,” katanya.
David mengaku tidak asing menyaksikan kesibukan pesta umat Kristiani di dapur. Selama menjadi Bupati Gorontalo (2005-2015), tak terhitung acara resepsi pernikahan umat Kristiani yang dihadirinya.
Apa ada pembangunan gereja yang dibantunya, David menyatakan, semua rumah ibadah adalah sama, harus diperhatikan pemerintah. “Yah, soal itu, tanyakan saja pada orang-orang Kristen di Gorontalo,’’ katanya.
Selain pembangunan rumah ibadah, kesejahteraan tokoh agama, kata dia, juga diperhatikan pemerintahannya. “Semua tokoh agama, mulai dari pendeta, ustad, guru agama sampai guru sekolah minggu, saya berikan tunjangan bulanan. Ini akan saya upayakan diwujudkan di Sulawesi Utara apabila Pak Benny dan saya terpilih nanti,” jelas mantan dosen Akademi Ilmu Komunikasi dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (AIK/Stikom) Manado ini.
(herly umbas)
