Banda Aceh, Fajarmanado.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka acara City Sanitation Summit (CSS) XVI di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh pada Kamis (24/11).
Puan mengatakan, semua daerah di tanah air harus berusaha mencapai target 100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak sesuai dengan yang tertuang dalam dalam RPJMN 2015-2019.
Puan kemudian mengungkapkan bahwa sampai saat ini capaian akses air minum baru mencapai 67%, akses sanitasi layak 60%, dan menyisakan 12% kawasan permukiman kumuh.
“Kita dituntut untuk meraih rata-rata capaian 6% sampai 7% per tahun bidang air minum dan sanitasi,” ujarnya.
Dibandingkan capaian 25 tahun sebelumnya yang rata-rata hanya 3% per tahunnya, jelas merupakan target berat untuk mencapainya. “Namun saya yakin dapat tercapai melalui kerja keras dan kerja bersama kita semua,” kata Puan.
Dikatakan, data Badan Pusat Statistik tahun 2014 menunjukkan bahwa dalam kurun 2004-2014 telah terjadi peningkatan akses sanitasi dan air minum sebesar 19,30 persen dan 22,93 persen. Akses sanitasi layak meningkat 2,29 persen setiap tahun sementara akses air minum 1,93 persen per tahun.
Di akhir tahun 2014, akses sanitasi nasional berada di angka 61,06 persen, kurang dari target Millenium Development Goals (MDGs) sebesar 62,41 persen. Di sisi lain, akses air minum layak nasional mencapai 68,11 persen, masih kurang 0,76 persen dari target MDGs yang ada di angka 68,87 persen.
“Melihat data statistik yang ada, persentase terus meningkat dari tahun 2005-2009 ke 2010-2014 saja naiknya hampir 4 kali lipat,” papar Menko Puan.
Acara yang diikuti semua bupati dan walikota se Indonesia, termasuk Wakil Bupati Minahasa Ivan SJ Sarundajang ini, akhirnya menelorkan satu kesepakatan bersama, dengan label “Deklarasi Banda Aceh 2016” untuk bersama-sama mencapai target sesuai RPJMN 2015-2019.
Inilah Deklarasi Banda Aceh 2016
(ely)
