Fajarmanado.com, Tomohon — Semenjak jadi Daerah Otonom Baru (DOB) tahun 2003 hingga empat kali Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Kota Tomohon belum pernah dipimpin top eksekutif perempuan.
Ada dua wewene yang sempat terpilih pada Pilkada Tomohon sejak dihelat pertama kali pada tahun 2005. Tapi hanya menduduki posisi Wakil Wali Kota (Wawali).
Yakni, Syenny Watulangkow pada Pilkada 2005 dan Syerly Adelyn Sompotan di Pilkada 2015.
Pada Pilkada tahun 2010, Syenny Watulangkouw sebernarnya maju sebagai calon wali kota (cawali). Namun kalah dengan incumbent, Jefferson Rumayar, yang notabene pasangannya pada Pilkada 2005.
Tak hanya Syenny, pada Pilkada tahun 2020 lalu, juga ada kaum hawa yang mencoba merebut top eksekutif Kota Tomohon.
Namun, pasangan perempuan yakni Jilly Gabriella Eman-Virgie Baker (JGE-VB) yang diusung Partai Golkar dan Nasdem ketika itu, tak bisa menandingi Pasangan Caroll Senduk-Wenny Lumentut (CS-WL).
Oleh karena itulah, berbagai kalangan berharap agar Pilkada 2024 nanti masyarakat dapat memberikan kepercayaan kepada perempuan untuk memimpin kota yang kini sementara menggelar event tahunan Tomohon International Festival (TIFF) ini.
Peluang Kota Tomohon dipimpin srikandi, kembali terbuka lebar pada tahun 2024 ini, seperti halnya Pilkada 2020 silam.
Jika Pilkada empat tahun lalu, banyak argumen miring yang mencuat sehingga mayoritas masyarakat tak menjatuhkan pilihan kepada paslon JEG–VB. Terutama, JEG–VB dianggap tidak banyak dikenal masyarakat dan belum berpengalaman.
Karena itulah, pada Pilwako Kota Tomohon 2024 ini, Partai Golkar kembali memajukan figur perempuan sebagai calon wali kota (cawali). Dia adalah Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tomohon Ir Miky Junita Linda Wenur MAP.
Rekam jejak Miky dan pengalamannya di bidang legislatif maupun berbagai organisasi, tidak diragukan lagi. Apalagi bicara komitmen dan keberpihakannya kepada masyarakat.
Lantas, siapa pasangan Miky Wenur? Kini masih berproses di DPP Partai Golkar.
Salahsatu bakal cawawalinya yang semakin menguat adalah figur perempuan. Yaitu, Cherly Mantiri SH, yang saat ini sebagai Ketua DPC Partai Nasdem Kota Tomohon.
Selain telah berpengalaman beberapa kali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon, baik Miky Wenur maupun Cherly Mantiri, sudah dikenal luas masyarakat Kota Tomohon.
“Pilkada tahun 2020 lalu, banyak pemilih yang beralasan, calon dari Golkar dan Nasdem belum berpengalaman dan tidak dikenal di masyarakat,” Adriana Makalew SE.
“Nah, kehadiran pasangan ini, selain memiliki kemauan dan kemampuan membangun, juga berpengalaman, serta untuk menjawab alasan belum pengalaman dan tidak dikenal,” sambung Adrian, mantan birokrat Pemkot Tomohon ini.
Sementara tokoh masyarakat lainnya, Boy Manueke menilai, kepemimpinan duet perempuan di Kota Tomohon sudah tiba saatnya.
“Memberikan kesejukan, ditunjang kemampuan dan merakyat, serta santun dan cerdas, adalah modal yang tidak bisa dipungkiri dari Miky Wenur dan Cherly Mantiri,” ujarnya.
Welly Wenur dan Elias Amik menambahkan, dengan adanya pasangan perempuan, Kota Tomohon yang selama ini situasi politiknya ‘panas’ akan menjadi sejuk.
Jalinan kerjasama keduanya selama ini, menurut Welly, tidak dapat diragukan lagi.
”Lama bersama-sama di DPRD Tomohon, bahkan saat ini berada di satu komisi tentunya sudah saling memahani satu dengan yang lain dan sudah tahu apa yang akan dibuat nanti,” sambung Elias.
Mereka menilai bahwa duet wewene Muung tersebut adalah pasangan paripurna untuk mengantar Tomohon maju, sejahtera dan berkeadilan.
Meski begitu, masih ada dua nama yang sejak awal disebut-sebut bakal mendampingi Miky Wenur.
Mereka adalah Ruddy Parengkuan dan Fero Walandouw, sama-sama masih menunggu penugasan dari pusat.
Parengkuan maupun Walandouw berkeinginan berpasangan dengan Wewene Tou Mu’ung Miky Wenur karena menilai memiliki kemampuan dan merupakan figur yang santun, cerdas, dan merakyat.
[**/heru]