Fajarmanado.com, Tondano — Bakal Calon Bupati (Cabup) Minahasa 2024–2029, Youla Lariwa Mantik atau YLM berkomitmen teguh untuk menjadikan Minahasa Keter.
“Dalam mewujudkan Kabupaten Minahasa yang keter atau kuat, tentu Minahasa harus maju lebih dulu. Tidak hanya diam atau begitu-begitu saja,” katanya menjawab wartawan, Minggu malam (30/06/2024).
Youla, sapaan karib pengusaha sukses spesialis batubara, sawit dan properti ini, mengaku sudah punya program yang jitu.
Lawyer kandidat doktor hukum itu pun menegaskan bahwa tidak mungkin dirinya mendaftar sebagai bakal calon (balon) Bupati Minahasa pada Pilkada Serentak 2024 kalau tak punya program lengkap dengan visi dan misi yang jelas.
“Terus terang saja, saya mengadopsi program Pak Prabowo dan Mas Gibran Rakabuming Raka, yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan masyarakat dan kearifan potensi daerah kita, Minahasa yang kucintai,” ujarnya.
Sebagai daerah agraris, Youla berjanji akan total mendukung program nasional swasembada pangan Prabowo-Gibran (Pragib) sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 14 Februari 2024 di Minahasa.
“Begitu pun dengan program makan gratis bergizi di sekolah dasar, saya akan total mendukung. Kalau toch ada yang kurang, sebagai kepala daerah saya akan melengkapinya,” tandas kandidat kuat diusung Partai Gerindra ini.
Program makan gratis bergizi Pragib, kata Youla, merupakan salahsatu dari program-program pemerintah pusat 2024–2029 yang tidak perlu ditawar untuk mempersiapkan generasi tangguh menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Seiring dengan itu, daerah-daerah sampai di semua pelosok desa harus ikut berkembang dan maju. Infrastruktur harus ditata lebih baik sesuai dengan kebutuhan.
Sumber daya manusia (SDM), juga mesti dibekali sesuai pula dengan bidang masing-masing melalui balai latihan kerja (BLK) maupun pelatihan dari instansi teknis terkait.
“Untuk membangun jalan usaha tani, selain ada di Kementerian Pertanian, juga ada dana desa. Begitupun irigasi air baku dan lain-lain. Pemerintah daerah tinggal mengarahkan dan mengawasi,” tandasnya.
Kesejahteraan
Soal kesejahteraan ASN, Youla mengatakan, sudah ada regulasi yang mengatur.
“Gaji, honor, TPP sudah jelas aturannya. Dananya kan sudah ada, tidak ada alasan ditahan-tahan, apa yang jadi hak mereka,” tandas Youla, figur ibu dua anak yang supel dan dikenal konsisten dengan kata dan tindakan ini.
Menyinggung soal lapangan kerja, Youla menegaskan, hal itu menjadi perhatian seriusinya pula.
“Saya akan melakukan satu terobosan yang multy player effect. Pemkab membantu memfasilitasi memberikan kemudahan dengan mendatangkan investor. Syaratnya menggunakan tenaga kerja lokal ketika membangun dan mengoperasikan usaha mereka nanti,” ungkap Youla.
Sekalipun belum ditetapkan sebagai Cabub Minahasa, wanita yang semasa kuliah aktif sebagai Mahasiswa Pencinta Alam Bebas (MPAB) Justicia (1996–2001) Fakultas Hukum Unsrat Manado ini, mengungkapkan tengah menjajaki kerjasama dengan berbagai kalangan pengusaha untuk berinvestasi di daerah Toar Lumimuut ini.
“Di banyak sektor. Termasuk wisata, yang potensinya tersebar di Minahasa, terutama penataan wisata Danau Tondano,” ungkap Youla, yang juga mendaftar di Partai Golkar, Demokrat, NasDem dan Perindo.
Dengan mendatangkan investor, maka lapangan kerja akan terbuka lebar.
“Yang dibutuhkan adalah kerjasama semua pihak, terutama masyarakat. Program pemerintah bisa berjalan dan terwujud apabila didukung masyarakat,” kilahnya.
Yang pasti, Youla menegaskan bahwa visi dan misinya apabila direstui partai dan didukung mayoritas masyarakat menjadi pimpinan eksekutif di Minahasa adalah untuk mensejahterakan masyarakat.
“Saya berkomitmen tegak lurus dengan program Pragib untuk membangun, membuka lapangan kerja dan mensejahterakan masyarakat daerah kita,” tandas Youla.
Apabila diusung partai dan dipilih mayoritas rakyat Minahasa, keke Tondano yang aktif di organisasi sosial dan masyarakat itu, berjanji akan total mengabdi untuk kemasyalahatan masyarakat Minahasa.
“Kalau hanya menikmati hidup, saya sudah cukup. Tapi saya terlalu cinta Minahasa. Saya ingin mengabdi untuk kampung halaman saya dan masyarakat Minahasa” ujarnya.
Memiliki basic pendidikan hukum dan punya lembaga bantuan hukum, Youla tahu persis resiko melanggar hukum.
“Saya mencalonkan diri sebagai bupati bukan untuk cari doi. Semata-mata hanya untuk mengabdi bagi daerah saya,” ujarnya.
“Ya, kebetulan Tuhan memberi berkat agak lebih, apa salahnya berbagi dengan mengabdi untuk kemajuan daerah saya sendiri,” sambung Youla, yang elektabilitasnya kian menanjak untuk Pilkada Minahasa 2024 ini.
[heru]