Fajarmanado.com, Tondano — Bakal Calon (Balon) Bupati Minahasa, Yuola Lariwa Mantik, SH, MH (YLM) berjanji akan menuntaskan persoalan eceng gondok sekaligus menata Danau Tondano menjadi objek wisata.
“Kalau serius dan punya jaringan dengan konsep yang bagus, persoalan eceng gondok di Danau Tondano dapat ditutaskan,” katanya kepada wartawan melalui jaringan telepon, Jumat (28/06/2024).
Dari Jakarta, Youla, sapaan karib YLM, yang tengah meyakinkan DPP Partai Gerindra untuk diusung sebagai Calon Bupati (Cabup) Minahasa pada Pilkada Serentak 2024 mengungkapkan bahwa dirinya memiliki konsep, bukan hanya mengatasi eceng gondok tetapi juga menata Danau Tondano menjadi objek wisata.
“Kedua program itu harus berjalan beriringan dan perlu kolaburasi pemerintah dan pihak swasta,” katanya.
Penanganan eceng gondok di Danau Tondano, misalnya. Sudah tiga bupati, mulai dari Alm. Stevanus Vreeke Runtu (SVR), Alm. Jantje Wowiling Sajow (JWS) sampai Royke Oktavian Roring (ROR) tak kunjung teratasi sampai saat ini.
Padahal anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa sangat besar dari APBD selama bertahun-tahun.
Youla mengatakan, eceng gondok sebagai gulma harus diatasi secara kontinyu. Jangan hanya secara periodik, diangkat ketika sudah tumbuh subur.
Jika penanganannya seperti selama ini, Youla menyatakan tidak efektif sehingga terus menimbulkan berbagai dampak negatif seperti penyumbatan saluran irigasi, pendangkalan, dan pencemaran air.
Pertumbuhannya yang cepat menyebabkan irigasi sawah terganggu, hasil panen menurun, dan bau tak sedap menyebar akibat pembusukan tanaman.
Lawyer dan pengusaha spesialis batu bara dan kelapa sawit itu menegaskan bahwa jika ia direstui maju di Pilkada 2024 ini, dan terpilih sebagai Bupati Minahasa, penanganan eceng gondok akan menjadi prioritas utamanya.
“Danau Tondano harus dibersihkan dengan serius hingga tuntas agar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan menarik wisatawan,” ujar YLM.
pembersihan enceng gondok di Danau Tondano secara rutin, Youla yakin akan membantu meningkatkan pendapatan nelayan di sekitar Danau Tondano, termasuk untuk PLTA Tanggari.
Langkah yang sementara dijajaki, mendatangkan investor swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan tangan dan furnitur, seperti meja dan kursi, yang bisa diekspor ke luar negeri.
selain pengusaha industri, Youla juga sedang melakukan lobby kepada investor wisata untuk menata dan menyulap Danau Tondano.
“Ya, tentu saja bekejasama dengan pemerintah membangun jalan lingkar danau dan menyediakan berbagai wahana wisata, seperti jetsky dan menggelar berbagai iven di sana,” tuturnya. “Syaratnya, eceng gondok harus terus diangkat,” sambung Youla.
Oleh karena itu, weweno Tondano itu mengajak seluruh masyarakat Minahasa untuk mendukung upayanya dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan meningkatkan kesejahteraan warga melalui penanganan serius masalah eceng gondok di Danau Tondano.
“Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi Danau Tondano akan ditata demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tandas YLM yang mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Minahasa di Partai Gerindra ini.
[heru]