Kawangkoan Utara, Fajarmanado.com — Oma Femitji Rimper patut berbangga menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Wanita uzur 83 tahun ini menjadi salahsatu dari ribuan masyarakat kurang mampu sasaran bantuan paket Natal dari Kapolres Minahasa, AKBP Tommy Bambang Souissa, SIK.
Oma Miji, panggilan keseharian wanita tiga anak ini, memang sangat layak mendapat bantuan sosial.
Ditinggal meninggal dunia suaminya, John Langoy pada tahun 2010, Oma Miji hidup sendirian di rumah berdinding bambu dan belantaikan tanah berukuran sekira 3X4 meter. Bangunan yang oleh warga Minahasa lebih pas disebut Sabua.
Bahkan, ketika ditelisik, tanah dan Sabua Oma Miji yang berada di Jaga 1 Desa Kiawa Satu Utara, Kecamatan Kawangkoan Utara yang berbatasan dengan perkebunan Songklat, wilayah Desa Sendangan, Kecamatan Sonder itu adalah pemberian orang.
Saat disambangi Camat Kawangkoan Utara Fabian DK Mendur, SPt, MM dan Kapolsek Kawangkoan AKP Edy Suryanto pada Selasa sore (20/12/2022), tak ada lampu penerang di Sabua satu kamar tidur itu. Bohlam yang terpasang tidak menyala lagi.
Ketika ditelusuri, tidak ada meter listrik yang terpasang di kediaman wanita uzur yang kini hidup sebatangkara tersebut.
Aliran listrik ke Sabua Oma Miji ternyata dicantol dari rumah tetangga yang berjarak sekitar 50 meter. Tak ada lagi pulsa pada meter listrik pintar yang sudah lama tidak ditempati lagi pemiliknya tersebut.
Camat dan Kapolsek menangis
Ketika melihat Camat Fabian Mendur dan Kapolsek mendatangi kediamannya, raut wajah Oma Miji terkesan terkejut dan bingung. Hukum Tua Desa Kiawa Satu Utara, Jones Sangeroki buru-buru mendekat dan menjelaskan ikhwal kedatangan Camat dan Kapolsek, yang tak lain untuk menyerahkan paket bantuan Natal.
“Oh.. kita kira mo apa,” komentar Oma Miji, yang dikenal sebagai petani penggarap. “Mari jo, mar jangan taru kira kasiang,” sambung dia sambil saling menyapa dengan Camat dan Kapolsek.
Setelah menyerahkan paket bantuan sosial dari Kapolres Minahasa dan berdialog singkat, Camat Mendur dan Kapolsek Suryanto, pamit dan mulai melangkah ke luar.
Pada momen inilah, Oma Miji bereaksi. Oma Miji bertindak tak seperti umumnya para penerima bantuan.
“Kalu boleh, bapak-bapak jangan dulu pulang. Kita mo berdoa dulu for Bapak Camat dan Bapak Kapolsek,” sergah Oma Miji.
Mendengar permintaan ini, Camat Mendur dan Kapolsek Suryanto sontak kaget dan saling bartatapan. Mata mereka pun berubah berkaca-kaca, meneteskan airmata. Menangis.
“Kami berdua terharu dengan permintaan tulus oma itu. Ternyata oma balas memberikan berkat kepada saya dan Pak Kapolsek dengan cara oma sendiri,” kata Camat Fabian Mendur ketika dikonfirmasi Fajarmanado.com di Kawangkoan Utara, Kamis (22/12/2022).
Respon Oma Miji ini tak ayal mulai menjadi buah bibir masyarakat setempat. Apalagi, Camat Mendur mengungkap sikap Oma Miji dalam setiap sambutannya pada acara-acara yang melibatkan massa akhir-akhir ini.
“Oh iya. Pak Camat selalu mengangkat kisah ini di setiap sambutannya, baik pada ibadah Natal maupun duka cita dua hari terakhir,” ujar Hukum Tua (Kumtua) Jones Sangeroki.
Menurut Kuntua Jones, Oma Miji dikenal memiliki prinsip hidup mandiri. Tak mau membebani orang lain. Ia terus bersikeras menolak ajakan tiga anaknya untuk tinggal bersama.
Ketika masih kuat, Oma Miji meminjam lahan orang diolah dan ditanami aneka tanaman. Baik sayur mayur, umbi-umbian maupun jagung yang kemudian dijual ke pasar untuk biaya hidup kesehariannya.
“Tapi seiring bertambah usia dan (persendian) kakinya mengalami gangguan, Oma Miji tak bisa bekerja lagi. Kebutuhan hidupnya kerap diberikan orang lain,” ungkap Jones, Kumtua Kiawa Satu Utara terpilih 2022 ini.
Jones pun mengungkapkan rencananya untuk mengusulkan Oma Miji mendapat bantuan pembangunan rumah tinggal dari Kementerian Sosial tahun 2023 mendatang. “Semoga saja dapat direalisasikan,” imbuhnya.
[heru]