Tomohon, Fajarmanado.com — Wali Kota Tomohon, Caroll JA Senduk, SH akhirnya memenuhi janjinya menaruh perhatian terhadap kebersihan pelataran dan taman Menara Alfa Omega di Pusat Kota Pariwisata dan Relegi ini.
Pantauan Fajarmanado.com, dua hari terakhir, pemandangan Menara Alfa Omega tampak beda.
Sampah-sampah pelastik, baik botol, gelas bekas maupun kantong cemilan dan tissue, tidak ada lagi yang menumpuk di kawasan menara yang menjadi salahsatu ikon wisata Kota Tomohon ini.
Yang terlihat, tinggal sampah-sampah sejenis yang terkesan baru saja di buang sembarangan para pengunjung dan atau masyarakat yang melintas.
Sekira Pukul 13.00 Wita, siang tadi, tiga tong sampah yang terletak di salahsatu sudut bagian Selatan lantai menara, tampak kosong.
Sementara, dua tong sampah lainnya, yakni di sudut sebelah Utara dan sisi dalam bagian Barat taman, tidak terlihat lagi. Begitu pula para petugas Satpol PP, tak tampak lagi di pelataran menara dan taman.
Meski demikian, masih tampak sampah di bagian tangga menara. Tak jauh dari situ, sejumlah remaja pria dan wanita duduk berkelompok, berbincang sambil main gadget.
“Belum ada kegiatan rehab, baru bersih-bersih,” ujar salahsatu pedagang di kompleks pelataran parkir, samping Selatan menara ketika ditemui, Jumat (2/9/2022), siang tadi.
Seperti diberitakan, menjulang megah 46 meter dengan luas bangunan 625 meter persegi, kehadiran Menara Alfa Omega semakin memikat penampakan Pusat Kota Tomohon.
Apalagi, menara yang dithabiskan oleh Pdt. Dr. HWB Sumakul, ketika itu sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM pada Selasa, 20 Februari 2018 ini, dilengkapi taman bunga di samping kanan. Di sisi kiri, taman parkir dan bagian belakang, adalah pusat kuliner.
Taman seluar 500 meter, yang berada pas di antara Menara Alfa Omega dan RSU GMIM Bethesda, tertata apik dilengkapi menara besi melingkar bak piramida dengan pernak pernik lampu hias.
Kian variatif lagi, di sisi timur taman, berdiri kokoh GMIM Sion Tomohon, gedung gereja tua yang terdaftar sebagai salahsatu situs budaya nasional ini.
Namun, penampakan kondisi fisik menara, mulai mengalami kerusakan. Tegel yang membungkusnya, mulai dari tangga sampai badan bangunan telah berjamur. Begitu pun kaca-kacanya. Malahan ada beberapa bagian tegel yang telah copot dari tempatnya.
Budaya Bersih
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon mendesak untuk menyisihkan anggaran. Bukan hanya untuk perawatan menara tetapi juga taman.
Perawatan taman selayaknya harus dibarengi dengan pengadaan fasilitas tempat pembuangan sementara (TPS) sampah yang memadai, sekaligus menggencarkan himbauan budaya bersih.
“Bila perlu, menerapkan sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya,” komentar pemerhati sosial, Emil Suak, SE.
Sanksi, lanjut dia, tidak hanya diberikan kepada pengunjung tetapi pula kepada pemilik usaha yang berada di kawasan itu.
“Saya melihat, di dalam pelataran parkir, banyak yang berjualan. Ada rumah makan, ada minuman ringan dan aneka barang kebutuhan masyarakat. Saya mengamati hampir semua tempat usaha di situ tidak menyediakan TPS sampah,” ujarnya.
Penulis: Maxi Heru