Minyak Tanah Langka di Maluku, Begini Langkah Kapolda Refdi

Ambon, Fajarmanado.com – Minyak tanah dikabarkan mengalami kelangkaan sehingga harganya di pasaran umum melampaui harga eceran tertinggi (HET) di Provinsi Maluku.

Kabar kelangkaan minyak tanah ini tak luput menjadi perhatian khusus Kapolda Maluku Irjen Pol Drs Refdi Andri, MSi.

Untuk itulah, Kapolda Refdi menggelar rapat internal bersama Wakapolda Maluku Brigjen Pol Drs Jan de Fretes, MM, Irwasda, Karo Operasi, Direktur Intelkam, Direktur Reskrimum, Direktur Reskrimsus, Direktur Polairud, Kapolresta Ambon, dan perwakilan Dansat Brimob Polda Maluku, Senin (8/2/2021).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Mapolda Maluku, Kota Ambon itu, Kapolda Refdi meminta jajarannya untuk memonitoring potensi kemungkinan terjadinya penyimpangan dan tingginya HET minyak tanah di beberapa wilayah di Maluku.

“Agar jajaran kita lakukan monitoring terhadap potensi-potensi penyimpangan terhadap penyaluran minyak tanah dan pastikan semua berjalan dengan baik,” tandasnya.

Kapolda Refdi mengungkapkan bahwa kelangkaan minyak tanah sudah dirasakan sejak minggu pertama di awal Januari 2021. Bahkan,  mulai pada bulan Desember 2020.

Permasalahan tersebut, lanjutnya, sangat meresahkan masyarakat dan dikuatirkan akan menyebabkan terjadinya kepanikan masyatakat.

“Karena minyak tanah merupakan hal yang penting bagi masyarakat selain bahan pokok lainnya,” kilahnya.

Untuk menyelesaikan masalah itu, orang nomor 1 Polda Maluku ini meminta agar bisa mengundang pihak Pertamina dan stakeholder terkait.

“Ini untuk membahas ketersediaan minyak tanah di wilayah kita dan kebijakan-kebijakan terkait pendistribusian minyak tanah ke masyarakat,” jelasnya.

Mantan Kakorlantas Polri ini juga meminta agar dapat mengundang Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Maluku, serta menghadirkan para agen (AMT) yang ada di Kota Ambon.

“Sehingga apa yang disampaikan Pertamina dan agen-agen bisa sinkron,” ujarnya.

Kapolda berharap, permasalahan tersebut harus bisa cepat diselesaikan agar dapat mengurangi kepanikan warga.

“Ini harus segera diselesaikan jangan sampai membuat kepanikan masyarakat terkait kelangkaan minyak tanah ini berlama-lama ini menjadi sangat penting,” katanya.

Jenderal bintang dua Polri ini juga berharap Polda Maluku bisa mengetahui bagaimana kontrak kerja antara Pertamina dengan agen, kemudian pendistribusiannya.

“Kita harus tahu bagaimana Pertamina dan agen-agen ini, bagaimana kontrak kerjanya antara agen dan Pertamina, di mana gudang penyimpanan dan berapa mobil tanki,” paparnya.

Sementara itu, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang memaparkan bahwa jajarannya, baik dari Satintelkam maupun Satreskrim telah melakukan monitoring.

Sejauh ini, lanjut Leo, belum ditemukan adanya antrian dalam pembelian minyak tanah.

“Tetapi di lapangan masih ditemukan perbedaan harga yang bervariatif antara kisaran Rp. 17.000 sampai 20.000 per jerigen isi 5 liter,” ungkapnya.

Penulis: Katie Mailoa

Editor : Herly Umbas