Keluarga PDP Meninggal, Camat Umboh: Bukan Ancaman Tapi Harus Dibantu

Tompaso, Fajarmanado.com — Kendati belum dipastikan positif terpapar virus corona atau Covid 19 namun keluarga pasien dalam pengawasan (PDP) di Desa Kamanga, Kecamatan yang meninggal dunia telah menjalani rapid test.

“Ini sesuai protap kesehatan. Saya bersyukur mereka responsif dan menyatakan siap menjalani isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Camat Tompaso Stenly David Umboh, STTP, MAP kepada Fajarmanado.com di Tompaso, Rabu (6/5/2020) siang tadi.

Camat Stenly Umboh memaparkan hal tersebut menjawab pertanyaan soal perlakukan terhadap keluarga pasien terkonfirmasi PDP Covid 19, warga Desa Kamanga, yang meninggal dunia pada Senin (4/5/2020).

Pasien wanita berusia 60 tahun itu,  dimakamkan di pekuburan umum masyarakat Tompaso di Desa Kamanga pada sore harinya sesuai Protokol Tetap (Protap) Covid 19.

Camat Stenly Umboh menghimbau agar masyarakat, termasuk tetangga PDP meninggal dunia tidak perlu kuatir. Apalagi, mengucilkan keluarga almarhumah yang kemungkinan besar meninggal bukan karena terpapar virus corona.

“Saya sudah menelusuri riwayat kesehatan almarhumah,  termasuk kepada Kumtua Desa Kamanga,” katanya.

Semasa hidup, lanjutnya, almarhumah memiliki riwayat penyakit ginjal akut sehingga telah rutin menjalani cuci darah. “Jadi, kemungkinan besar karena gagal ginjal,” ujarnya.

Camat Stenly Umbih mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Hukum Tua (Kumtua) Desa Kamanga, Djemi Wenas agar memasukkan keluarga almarhumah sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.

“Karena mereka jelas-jelas sudah terdampak Covid 19,” tandas pria familiar yang merupakan alumni STPDN/IPDN Jatinangor, Sumedang, Bandung ini.

Selain bantuan biaya hidup selama isolasi mandiri, keluarga PDP meninggal dunia ini harua pula dibantu diberikan penguatan mental.

“Jangan dikucilkan, pemerintah dan masyarakat harus bantu beri penguatan,” imbuhnya.

Sementara Kumtua Kamanga,  Djemi Wenas mengatakan, warga desanya dan sekitar telah memahami korban positif Covid 19 yang telah ditangani sesuai Protap Kesehatan tidak bakal menjadi ancaman lagi.

“Apalagi ibu yang meninggal ini. Masyarakat di sini meyakini, termasuk saya, almarhumah tidak meninggal karena virus corona,” komentarnya.

Kumtua Djemi Wenas membenarkan apabila keluarga almahumah ikut diprioritaskan mendapat BLT Dana Desa.

“Mereka jelas sudah terdampak. Karena harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, warung mereka terpaksa harus ditutup. Jadi wajib dibantu,” katanya ketika ditemui di Desa Kamanga siang tadi.

Seperti diberitakan, proses pemakaman wanita PDP telah tersebut terkesan berlangsung singkat.

Tak disemayamkan di rumah duka, setibanya dengan mobil ambulance, peti jenasah langsung dibawa dan dikuburkan di tempat yang sudah disiapkan pemerintah desa setempat.

Penulis: Herly Umbas