Panen Raya Cengkih Dimulai, Desa Kauneran Satu Mulai Kesulitan Cari Tenaga Kerja Membangun Jalan Kebun

Sonder, Fajarmanado.com — Musim panen raya cengkih di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara kini mulai berlangsung sehingga berimbas pada kesulitan tenaga kerja membangun infrastruktur 227 desa di daerah Toar Lumimuut ini.

“Sulit sekali mencari tenaga kerja sekarang. Apalagi, ada sekitar 12 item pekerjaan fisik dana desa kami tahun ini,” kata Hukum Tua (Kumtua) Desa Kauneran Satu, Kecamatan Sonder, Franky Keintjem kepada Fajarmanado.com, Jumat (14/6/2019).

Dihubungi pagi tadi, Kumtua Franky mengatakan, pekerjaan tahap pertama 20 persen dana desa 2019 baru akan dimulai Sabtu, besok akibat kesulitan baru mendapat mendapat tenaga kerja. Padahal, desa-desa lain di Minahasa sudah ada yang rampung.

“Tenaga kerja yang jadi pergumulan kami saat ini,” ujarnya sambil memerintahkan beberapa perangkat desa menghubungi dan meminta komitmen calon pekerja untuk memberi kepastian turut bekerja mulai besok.

Pekerjaan tahap pertama ini, lanjut dia, adalah pembangunan jalan lingkar desa konstruksi rabat beton dengan panjang  432 meter dan lebar 3,5 meter.

Desa Kauneran Satu, merupakan salahsatu dari 19 desa di Kecamatan Sonder, yang dikenal sebagian besar masyarakatnya adalah petani pemilih perkebunan cengkih.

Bukan hanya di Sonder dan sekitarnya, tetapi memiliki dan mengolah lahan perkebunan cengkih sampai di wilayah Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondouw (Bolmong) raya.

Sementara dana desa Kauneran Satu 2019, menurut Kumtua Franky, dialokasikan untuk program sanitasi pemukiman, antara lain, berupa drainase berbagai jenis dan plat deuker.

Di samping itu, lanjut dia, sesuai musyawarah bersama pemerintah desa, BPD dan tokoh masyarakat yang dituangkan dalam APBDes 2019, juga dialokasikan untuk lanjutan pembangunan jalan pemukiman konstruksi rabat beton dan peningkatan jalan perkebunan Namoan di sebelah Utara desa sampai di perbatasan dengan Desa Tincep.

Inilah akses jalan usaha tani ke perkebunan Namoan yang pembangunannya akan dilanjutkan dengan Dana Desa 2019 di Desa Kauneran Satu, Kecamatan Sonder. Foto: Istimewa.

“Jalan usaha tani ke perkebunan Namoan memang sudah menjadi target program multy year untuk dituntaskan dengan dana desa. Karena, perkebunan itu sangat potensial di wilayah desa kami,” jelasnya.

Letak perkebunan Namoan berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung dan hutan margasatwa Pararangen, yang dilintasi daerah aliran sungai (DAS) Nimanga, DAS ke dua terbesar di Sulawesi Utara, setelah DAS Tondano.

Lantas, apakah kesulitan tenaga kerja ini bisa disolusikan agar semua 3 tahapan pencairan dana desa dapat terealisasi tepat waktu, Kumtua Franky berjanji tetap akan diupayakan.

“Kita lihat saja nanti. Yang pasti kami akan berupaya semaksimal mungkin, tentu berkoordinasi dengan stakeholder terkait,” ujarnya.

“Saya yakin, tidak ada masalah yang tidak akan terpecahkan sepanjang kita bekerja keras dengan tuntunan Tuhan,” tandasnya dengan nada optimistis.

Pantauan Fajarmanado.com, warga Sonder tampak berkelompok sibuk menyediakan tangga khusus untuk digunakan memetik cengkih.

Bahkan, siang kemarin, halaman rumah sampai jalan-jalan di beberapa desa mulai dipenuhi jemuran cengkih. Suasana desa-desanya pun tampak sepi. “Banyak yang sedang di kebun,” kata warga setempat.

Penulis: Herly Umbas