Sekum KGPM, Gereja Harus Menjadi Agent of Social and Culture Change

Manado, Fajarmanado.com – Paskah adalah moment strategis untuk menghayati serta memaknai peristiwa kemenangan iman yang diawali dengan pengorbanan Yesus Kristus lewat peristiwa Jumat Agung. Sebuah karya agung dalam dimensi penyelamatan yang dilandasi Kasih dan Ketaatan. Paskah adalah bukti final yang tak terbantahkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang Hidup. 

“Pada hakikatnya Paskah memiliki makna kemenangan iman, artinya kuasa dosa dan kejahatan telah ditaklukkan oleh kuasa kasih dan kebaikan,” kata Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan KGPM Gembala Francky Londa, STh, MA, Minggu (1/4), usai memimpin Ibadah Paskah di KGPM sidang Mesias Ranomuut.

Dilanjutkannya, dalam perspektif Paskah, kehidupan lama mengalami tranformasi menjadi kehidupan baru yang lebih berkualitas, lebih mulia dan terhormat. Citra, harkat dan martabat manusia direstorasi kembali sesuai kondisi idealnya sebagai ciptaan Tuhan yg termulia.
Dalam konteks ini, Gereja Tuhan yang adalah komunitas yang dibangun di atas dasar Paskah senantiasa terpanggil untuk menjadi agen tranformasi. Dunia yang telah jatuh ke dalam berbagai kegelapan dosa butuh transformasi. Kita tahu bahwa budaya-budaya kegelapan dan kematian masih merajalela di sekitar kita.

Baca Juga :  Gubernur Olly Sebut Pemuda GMIM adalah Obor Pembangunan

“Karena itu Gereja harus mampu menjadi ‘agent of social and culture change’. Itulah wujud dari aktualisasi dan revitalisasi spirit dan nilai Paskah zaman now. Ingat dan selalu hayati bahwa melalui Paskah, Kristus telah menciptakan terang dan kehidupan baru dari tengah kegelapan dan kematian,” jelas Londa.

Maka hidup kita didalam Dia sejatinya adalah hidup yang berarti, bernilai dan bermakna bagi banyak orang demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Spirit Paskah yang dilandasi Kasih dan Ketaatan hendaknya menjadi spirit gereja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab iman.
“Memaknai karya terbesar Allah dalam perjalanan hidup manusia dengan mengaktulisasikan Kasih dan Ketaatan dalam setiap dimensi kehidupan,” pungkas Londa. (Jones Mamitoho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *