Korban Banjir Manado Banjir Bantuan, Biro Umum Salurkan 500 Paket Nasi

Manado, Fajarmanado.com – Peristiwa bencana alam banjir bandang dan tanah longsor kembali terjadi di Kota Manado dan sekitarnya. Meski tidak separah musibah yang sama pada 15 Januari 2014, namun Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) bersama TNI dan Polri serta pihak swasta langsung bergerak cepat turun, sekaligus memberikan bantuan.

Usai melakukan koordinasi sesaat setelah peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 20.00 Wita, Sabtu (16/12/2017), tadi malam, dipimpin   Plh Sekprov Jhon Palandung, jajaran Pemrov bersama TNI Polri langsung menemui para korban banjir dan memberikan bantuan.

Sesuai data sementara Pemprov Sulut, bantuan yang disalurkan terdiri dari 5 ribu dos air mineral, 5000 mie instan, 200 karung beras, 15 ribu makanan siap saji, serta 500 paket ikan kaleng.

Aneka bantuan sosial tersebut disalurkan melalui di posko -posko pengungsi yang dibentuk super cepat oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dan kelompok masyarakat setempat. Antara lain, di gedung GMIM Abraham Sario,  Kelurahan Sario Utara lingkungan 2, Kelurahan Taas  lingkungan 6 banjer dan Kelurahan Paal 4.

Bahkan, Minggu (17/12/2017), hari ini, berbagai pihak juga ikut turun ke lapangan memberikan bantuan. Tak ketinggalan, Biro Umum Sekdaprov Sulut. Dipimpin Karo Clay June Dondokambey SSTP MAP, 500 kota makanan dibagikan kepada korban banjir di posko Tanjung Batu, Taas, Perkamil dan Dendengan Dalam.

“Aksi kepedulian ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Bantuan nasi kotak ini diharapkan bisa membantu para korban banjir di Manado,” kata Kepala Bagian Tata Usaha Biro Umum, Dantje Lantang, SPt, MSi kepada wartawan.

Warga korban banjir pun mengapresiasi bantuan tersebut. “Kami sangat apresiasi dan berterima kasih karena pemerintah sangat peduli dengan kondisi warga yang terkena banjir. Semoga hal ini bisa terus dilakukan,” ujar Soni Mottoh dan Steven Walukow, warga korban banjir di Tanjung Batu.

Pemprov Sulut sendiri belum merilis data dan nilai kerugian pasti akibat dari banjir bandang kali ini. Namun diperkirakan tak sebesar tragedi banjir bandang Januari 2014 silam.

Yang pasti, sesuai data Pos Komando Tanggap Darurat Pemerintah Kota (Pemkot) Manado sehari setelah banjir bandang yang terjadi di siang hari pada 15 Januari 2014, jumlah korban bencana awal tahun tersebut tercatat 86.355 jiwa dengan 25.103 Kepala Keluarga (KK). Di antaranya adalah kelompok rentan yaitu bayi/balita 2.373 jiwa, ibu hamil 347 jiwa, lansia 2.348 jiwa, orang cacat 88 orang, orang sakit 265 jiwa. Sementara, yang meninggal dunia sebanyak 18 orang.

Rumah hanyut mencapai 840 unit, 3.688 unit rusak berat, 1.966 unit rumah rusak sedang, 4.789 unit rumah rusak ringan, 27 unit masjid rusak, 29 unit gereja rusak, dan 99 sekolah rusak.

Kerugian akibat kerusakan infrastruktur ditaksir mencapai Rp651,3 miliar. Menurut Gubernur Sulut (ketika itu, Sinyo Harry Sarundajang), total kerugian yang terjadi akibat banjir tersebut mencapai Rp1,871 triliun.

Editor : Herly Umbas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *