Maling Bergrilya di RSUD Sam Ratulangi Tondano

Tondano, Fajarmanado.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano seakan menjadi sarang maling.

Pasalnya, kasus pencurian barang milik keluarga pasien yang dirawat di RS milik pemerintah Kabupaten Minahasa tersebut sudah berulang kali terjadi. Kasus pencurian terbaru menimpa pasangan suami isteri asal Kelurahan Koya Kecamatan Tondano Selatan, Jolandi Pangayoan dan Rilly Korompis (Korban). Selasa (7/3) dini hari sekira pukul 02.00 Wita, sejumlah barang berharga milik korban yakni dua buah handphone, koper beserta isinya dan sejumlah uang tunai raib di bawa lari maling. “Saat peristiwa terjadi, saya dan isteri sedang tidur,” ujar Jolandi Selasa (7/3) tadi.

Diakuinya, kerugian yang dialami akibat aksi pencurian itu sekitar Rp15 juta. Namun yang lebih memiriskan, uang yang dicuri itu sebenarnya akan digunakan untuk biaya persalinan isterinya yang hendak menjalani operasi caesar. “Isteri saya awalnya dijadwalkan akan dioperasi jam 10 tadi pagi, tapi karena semua kelengkapan sudah dicuri maling, terpaksa operasinya harus ditunda sampai jam 6 sore. Penudaan itu karena kami harus membeli lagi semua kelengkapan yang dibutuhkan untuk proses operasi,” keluhnya.

Dirinya mengaku sama sekali tak menyangka akan jadi korban pencurian di rumah sakit tersebut. Apalagi, setahu mereka ada beberapa security yang ditugaskan untuk menjaga keamanan dilingkungan rumah sakit. “Sebenarnya yang patut dipertanyakan yaitu fungsi petugas pengamanan. Apalagi kejadiannya terjadi subuh, yang seharusnya tak ada lagi pengunjung yang diperbolehkan keluar masuk lingkungan rumah sakit,” ungkapnya.

Pihak keluarga yang jadi korban pencurian mengaku sempat berkoordinasi dengan security terkait peristiwa itu. Sayangnya, jawaban yang diberikan kurang memuaskan. “Saat kami laporkan aksi pencurian itu ke security, mereka malah menjawab, ‘bukang cuma ngoni tu ja pancuri akang’, tutur Rholly Korompis, ayah korban yang mengutip jawaban pihak security RSUD Samratulangi Tondano.

Mereka pun berharap ada langkah tegas dari pihak rumah sakit sehingga kejadian seperti ini tak akan menimpa pasien lainnya yang datang berobat disana. “Semoga pihak rumah sakit lebih memperketat keamanan dalam menjaga kenyamanan para pasien. Kalau bisa manfaatkan kecanggihan teknologi, seperti memasang CCTV di setiap sudut utama, supaya orang yang masuk ruangan boleh terpantau dengan jelas,” harapnya.

Saat dikonfirmasi, pihak RSUD Samratulangi Tondano mengakui adanya peristiwa pencurian terhadap salah satu pasien yang sedang berobat disitu. Kepala Bidang Administrasi Umum dr Gabby Doaly, menjelaskan bahwa pihaknya sudah sering kali mengingatkan pasien agar tak membawa barang berharga saat hendak menjalani perawatan medis. “Pihak rumah sakit tak bertanggungjawab atas kehilangan barang milik pasien. Karena berdasarkan tata tertib rumah sakit ini pasien tak diperkenankan membawa barang berharga. Jika mereka tetap membawa, itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab yang bersangkutan, bukan tanggungjawab pihak rumah sakit,” ujar Doaly.

Doaly juga mengakui bahwa peristiwa pencurian bukan kali pertama terjadi di rumah sakit ini. “Sebelumnya memang sudah ada beberapa kasus pencurian, makanya kami selalu mengingatkan pasien soal ini,” jelasnya. Disinggung soal lemahnya sistem keamanan dilingkungan rumah sakit, Doaly mengaku bahwa jumlah security yang bertugas di RSUD Sam Ratulangi memang kurang. “Sehari ada dua shift penjagaan yang diatur. Dimana dua security berjaga saat shift pagi dan dua lainnya bertugas saat dinas malam,” kuncinya.

(fis)