Antara Permesta, Joop Warouw, dan Pdt Kelly Rondo

“Pada waktu kami sudah memasuki Kota Tomohon, tubuh saya merasa merinding, dan saya merasa kendaraan kami begitu berat jalannya. Saya kemudian berucap, Joop ini kita pe tampa, jangan ngana beking malo pa kita,” kata Rondo yang wafat 7 Januari 2013 di usia 71 tahun ini.

Setelah mengucapkan itu, dia mengaku mencium bau yang sangat wangi. “Ini kejadian yang saya alami, terserah apakah orang mau percaya atau tidak. Dan saya sadar saya adalah seorang pendeta,” tutur Rondo.

Setelah disemayamkan di Tomohon, ia kemudian menghubungi istri Joop Warouw, untuk mencari tau kebenaran kerangka tersebut, apakah benar kerangka Joop Warouw.

“Dan sesuai pengakuan istrinya, kerangka itu benar Joop Warouw, suaminya. Salah satu ciri yang diketahuinya adalah gigi dari kerangka tersebut,” jelas Pdt Rondo.

Sebagai orang Minahasa, ia sendiri mengaku tidak pernah mengenal hal-hal berbau mistis. Apalagi selama hidupnya, ia justru lebih banyak tinggal di Manado, di mana hidup di suasana kota, jauh dari hal-hal berbau mistis. “Tapi apa yang saya ceritakan, adalah apa yang saya alami sendiri,” ungkapnya.

JOOP WAROUW

Jacob Frederick Warouw, atau Joop Warouw, lahir 8 September 1917, dan meninggal pada 15 Oktober 1960 pada umur 43 tahun. Joop adalah perwira militer yang terlibat dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Joop pernah menjabat sebagai Komandan Tentara dan Teritorium (TT) VII/Indonesia Timur dan Atase Militer di Beijing. Kemudian terlibat dalam gerakan Permesta yang di antaranya berjuang untuk otonomi daerah. Dia terbunuh oleh sebuah unit Permesta yang dipimpin Jan Timbuleng. Jasadnya baru ditemukan pada tahun 1992 di dekat Tombatu dan dipindahkan dan dikebumikan di desa asalnya, Remboken.

(jeffry pay)