Kelanjutan Pembangunan Water Front City Boulevard Amurang Terancam Berhenti

Amurang, Fajarmanado.com – Pembangunan water front city di Boulevard Amurang terancam berhenti. Pasalnya, proyek pengaman pantai sudah lebih berhenti. Akibatnya, perencanaan pembangunan Amurang menjadi water front city dengan menjadikan Teluk Amurang sebagai halaman depan bakal tersendat.

‘’Proyek pembangunan pengaman pantai yang menjadi pondasi sudah berhenti sejak tahun 2016. Kabarnya lagi, tahun 2017 ini belum ada anggaran melalui APBN. Jadi, proyek pembangunan pengaman pantai Teluk Amurang tak lagi dilanjutkan,’’tanya Wakil Ketua DPRD Minsel Franky Jirro Lelengboto, ST, Jumat (17/2/2017).

Menurut Lelengboto, proyek pengaman pantai Boulevard adalah anggaran multy years. Tapi, sayangnya sudah terhenti sejak tahun 2016. Artinya, kenapa juga tahun 2017 ini tidak diperjuangkan pemerintah melalui APBN?

‘’Padahal, tanpa pengaman pantai, proyek jalan boulevard yang juga dijadikan pengembangan Amurang dengan water front city tidak dapat dilanjutkan lagi. Itu berarti, proyek water front city di Amurang tak dapat dilanjutkan lagi. Dengan demikian, proyek water front city akan terhenti dan tidak diketahui akan dilanjutkan kapan,’’tegasnya.

Ditambahkan politisi Partai Gerindra ini, terhentinya pembangunan pengaman pantai di Teluk Amurang, Lelengboto mengatakan harus dapat disikapi Pemkab Minsel. Begitupula dengan Pemprov Sulut yang katanya ikut berperan dengan proyek pengaman pantai Teluk Amurang.

‘’Kalau tidak diperjuangkan, atau kalau diberhentikan pastilah akan terjadi persoalan baru di pesisir Teluk Amurang. Maka, proyek prestisius yang sudah direncanakan itu akan mengubah wajah Amurang sebagai ibukota Minsel kedepan. Tapi, sayangnya proyek multy years tahun 2016 pun sudah terhenti tanpa kejelasan,’’tegas Ketua LPM Kelurahan Buyungon ini.

Diungkapkan Frato-demikian sapa Franky Lelengboto,proyek pengaman pantai sudah dilakukan sejak tahun 2013 silam. Pasalnya, dari Kambiow-Bitung panjang 180 meter. Bitung-Ranomea panjang 1.150 meter tahun 2014. Sedangkan tahun 2015 Ranomea – Pondang dengan panjang 1.050 meter. Dan sekarang Pemkab Minsel juga sementara membangun jalan dan jembatan di proyek boulevard.

‘’Dengan demikian, bila terhenti maka tugas Pemkab Minsel dan Pemprov Sulut harusnya memperjuangkan ke pemerintah pusat. Supaya, jalur pantai Teluk Amurang bisa menjadi penting bagi kelangsungan warga Amurang secara umum. Namun, melihat kondisi diatas proyek pengaman pantai yang ditargetkan sampai Tumpaan tak akan berhasil,’’simpulnya.

(andries)