Kandouw: Berantas Rabies Perlu Kerjasama

Manado, Fajarmanado.com-Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven Kandouw mengatakan provinsi Sulut harus bebas dari penyakit rabies.

Penegasan tersebut disampaikan Wagub saat menghadiri acara pencanangan gerakan pengendalian rabies terintegrasi dan peringatan hari rabies se dunia tingkat provinsi sulut yang diselenggarakan Kamis, (3/11) bertempat di Kabupaten Minahasa Selatan.

Wagub menyatakan Untuk memberantas rabies di Sulut diperlukan kerjasama seluruh stakeholders terkait agar penyakit rabies bisa teratasi dengan baik. “Masyarakat Sulut perlu diberi pengetahuan tentang bagaimana merawat anjing secara baik mengingat sudah menjadi kultur masyarakat di daerah Nyiur Melambai memelihara hewan anjing. Hewan tersebut harus diberi vaksin secara rutin,” jelas Kandouw.

“Jika juga masih ditemukan adanya masyarakat yang terkena gigitan anjing perlu diberi pemahaman bagaimana merawat dengan cepat luka gigitan anjing tersebut. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu memperhatikan dengan masalah penganggaran untuk pemberantasan rabies,”ungkapnya.

Seperti diketahui, rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang sebelumnya telah terjangkit penyakit ini. Seseorang dapat terjangkit rabies jika air liur dari hewan rabies tersebut masuk ke tubuhnya melalui gigitan.

Bahkan melalui cakaran pun bisa jika hewan rabies tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang terjangkit rabies karena luka di tubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi.

Selain ditularkan oleh hewan, penularan penyakit rabies dari manusia ke manusia pun bisa terjadi. Namun sejauh ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ.

Di Indonesia, 98 persen kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen ditularkan melalui gigitan kucing dan kera. Di indonesia juga, rabies pada hewan sudah ditemukan sejak tahun 1884. Sedangkan kasus rabies pada manusia di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa Barat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil ketua TP PKK Sulut Dr. Kartika Devi Tanos,MARS, Bupati dan wakil bupati Minsel, Kadis kesehatan provinsi sulut.

 

(aji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *