Bangunan SMA Tak Beres, SVR Janji Sambangi Kadisdiknas Sulut

KAWANGKOAN, FAJARMANADO.com – Realisasi pembangunan ruang pembelajaran dan Aula SMA Negeri 1 Kawangkoan, Minahasa yang menelan anggaran total sekitar Rp.15 miliar dinilai tidak beres.

“Tiga gedung baru dengan 20 ruang kelas yang dibangun dua tahun terakhir tidak berkualitas. Jika hujan air merembes di sela-sela dinding dan masuk ruang kelas dan ikut membasahi papan tulis,” kata Ketua Komite SMA Negeri 1 Kawangkoan, Drs Eddy Ferdinand Ruata.

Di hadapan Ketua sementara DPRD Sulut Drs Vreeke Stevanus Runtu (SVR), Ruata mengatakan, selain rembesan air masuk ke dalam ruang kelas, bentuk bangunannya pun tak sesuai dengan desain.

“Itu terlihat jelas pada struktur pengatapan pada tangga utama menuju lantai dua. Atapnya hanya meliwati sekitar beberapa centimeter dari dinding bangunan sehingga ketika hujan tangga itu tidak bisa digunakan kalau tidak menggunakan paying, pasti akan langsung basah kuyup

Selain itu, karet yang digunakan sebagai perekat kaca dan konsen pintu dan jendela bisa dipastikan tidak berkualitas karena baru beberapa bulan sudah longgar. Begitu pun kualitas lantai bangunan di tingkat dua, ada beberapa bagian yang tidak rata. “

Bukan baru satu dua siswa yang jatuh akibat lantai tegel itu tidak rata. “Ini berada di lantai dua bangunan yang dibangun tahun 2014,” ungkapnya.

Sebagaimana gedung tersebut, dua gedung sejenis yang dibangun tahun 2015 ini, lanjut Ruata, juga terkesan tidak berkualitas. Kendati baru diresmikan 19 September lalu oleh mantan Gubernur DR Sinyo Harry Sarundajang, kualitas pengatapannya pun tidak beres.

Indikatornya dapat dilihat dari beberapa bagian plafon yang basah dan berubah warna dari putih menjadi kehitam-hitaman, pertanda mulai membusuk. “Begitu pun cat dindingnya ada yang mulai terkupas,” ujar mantan Kabag Perekonomian Minahasa ini.

Pembangunan aula yang telah dua tahun dianggarkan dan dikerjakan, belum juga rampung. Bahkan, tangga beton di bagian samping selatannya telah terbelah akibat tergerus air.

“Kami bingung Pak, bagaimana jadinya kalau tidak mendapat anggaran lanjutan pembangunannya tahun depan. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan meja kursi belajar siswa sempat mendapat penolakan segelintir orang tua siswa, apalagi mengumpulkan dana ratusan, bahkan miliaran rupiah untuk merampungkan aula itu,” kata orang tua siswa lainnya.

Mendengan keluhan tersebut, SVR berjanji akan menyambangi dan menanyakan langsung kepada Kadis Diknas Sulut, Gammy Kawatu untuk menyikapi hal tersebut.

“Ini menjadi masukan bagi saya. Saya akan bicara langsung kepada Kadis (Diknas Sulut). Sayang dana sebesar itu tidak menghasilkan bangunan yang baik,” katanya ketika melakukan reses anggota DPRD Sulut di Kawangkoan, Kamis (17/12/2015)

(her)