Ambon, Fajarmanado.com–Aksi balap liar meresahkan warga Kota Ambon, Maluku di awal tahun 2025 ini. Kian memiriskan, aksi di jalanan umum itu, kerap memicu bentrok antarpemuda.
Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun pun mengaku gerah. Ia mendesak aparat kepolisian untuk melakukan pemberantasan balap ilegal tersebut dengan meningkatkan patroli di Kota Ambon.
“Polisi harus tingkatkan patroli dan berantas balap liar di Kota Ambon. Insiden seperti ini tidak mesti terjadi kalau polisi bertindak tegas,” ujar Benhur kepada wartawan di Ambon, Minggu, 12 Januari 2025.
Untuk itu, Benhur, yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku ini meminta Kapolda Maluku bersikap tegas dalam menindak orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan sengaja merusak dan memanfaatkan situasi yang terjadi.
Mantan aktivis 98 ini juga mengimbau kepada masyarakat Kota Ambon dan Maluku pada umumnya agar tidak mudah terprovokasi.
“Saya imbau masyarakat agar jangan terprovokasi dengan hasutan-hasutan yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Besar (PB) Ikatan Persaudaraan Muslim Nusaina (Iksamuni) Irwan Patty, dalam video pendeknya yang beredar di media sosial menyebut, kericuhan itu merupakan murni tindakan kriminal dan tidak ada kaitannya dengan unsur SARA atau upaya provokasi yang dilakukan oknum-oknum tertentu.
“Kami dari Pengurus Besar Ikatan Persaudaraan Muslim Nusaina menyatakan bahwa kejadian seputaran Tugu Trikora adalah murni kriminal, sehingga dapat dipastikan tidak ada kaitannya dengan unsur SARA atau upaya orang-orang tertentu untuk mengacaukan Maluku yang telah damai, yang telah aman, yang telah hidup bertetangga dengan baik selama kurun 20 tahun ini,” kilah Patty.
Berkaitan dengan hal tersebut, PB Iksamuni mengimbau kepada seluruh masyarakat Seram di manapun berada dan masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut dan atau isu-isu yang sengaja dipelintir untuk mengacaukan situasi.
“Mari tetap kita membangun hubungan kekeluargaan dengan pendekatan Tala Etti Sapalewa, Siwalima, dan Pela Gandong, yang sudah kita bangun, yang telah kita rajut selama hidup kita di Maluku,” pintanya.
“Mari kita tetap melakukan aktivitas sesuai dengan profesi kita masing-masing, bahu-membahu membangun Maluku yang lebih baik,” sambung Patty.
Ia menambahkan, tantangan yang dihadapi oleh Maluku kedepan adalah kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, dan keterisolasian, sehingga dibutuhkan upaya bersama secara serius untuk membangun Maluku dengan potensi yang sangat luar biasa ini.
PB Iksamuni juga meminta Kapolda Maluku dan pihak terkait untuk mengusut tuntas kejadian di Tugu Trikora, sehingga mereka-mereka yang terlibat langsung dan yang menjadi pemicu kejadian kriminal tersebut diproses secara hukum.
“Harus diusut tuntas, sehingga ada kepastian hukum dan kejelasan dari kejadian tersebut,” tandasnya.
[ketty mailoa]