Fajarmanado.com, Tompaso Barat–Desa Pinabetengan Utara yang sah berdiri dari hasil pemekaran dari Desa Pinabetengan, Kecamatan Tompaso Barat pada tahun 2008, kini merayakan HUT ke-16, Selasa (17/09/2024).
Ditandai pemasangan lilin angka 16 oleh Camat Tompaso Barat, Stefry Hendra Pandey, ST, MAP dan Hukum Tua Hendra Tandayu, acara syukur yang diawali ibadah itu, semakin berwarna karena dihadiri langsung Youla Lariwa Mantik, SH, MH dan Denni Rudi Kalangi (YLM–DRK), pasangan calon Minahasa Keter pada Pilkada Minahasa 2024.
YLM–DRK yang hadir dan duduk di atas panggung ikut memeriahkan dan bertepuk tangan tatkala Camat Stefry bersama Kumtua Hendra, yang mengenakan baju adat Minahasa ini menyalakan lilin.
Tak ada pasangan calon lain yang diundang dan hadir. Kecuali, berbagai kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, pasangan YLM-DRK menyampaikan ucapan selamat HUT ke-16 kepada Desa Pinabetengan Utara.
“Kami berharap di usia ke-16 ini, Desa Pinabetengan Utara semakin maju dan semakin diberkati,” ujar Youla Lariwa Mantik didampingi oleh Denni Rudi Kalangi.
Desa Pinabetengan Utara sah berdiri bersamaan dengan pelantikan sejumlah kepala desa dan lurah di Terung Paliusan Kawangkoan, yang ketika itu berdiri di depan lahan proyeksi Taman Kota Kawangkoan pada 17 September 2008.
Pada kesempatan perayaan HUT ke-16, hari ini, YLM–DRK yang diusung Partai Golkar, Demokrat dan Perindo ini, menyampai rasa ikut bersyukur karena Desa Pinabetengan Utara telah menunjukkan perkembangan infrastruktur dan pelayanan administrasi pemerintahan yang cepat dan prima.
“Semoga desa ini terus diberkati Tuhan dengan pemimpin yang amanah, yang mengutamakan kepentingan umum di atas segalanya,” ujar YLM, diamini DRK.
Youla mengatakan, Desa Pinabetengan Utara dan induknya, Desa Pinabetengan dan Desa Pinabetengan Selatan harus mampu semakin berbenah menjadi Desa Budaya dan Pariwisata.
Pinabetengan raya, katanya, adalah pusat kebudayaan Minahasa.
Di wilayah Desa Pinabetengan ada lokasi Batu Pinabetengan, yang sesungguhnya adalah Watu Im Pinawetengan, tempat asal mula pembagian wilayah sub etnis Minahasa.
“Makanya, seiring dengan berjalannya waktu, desa di sini disebut Pinabetengan. Yang sebenarnya Pinawetengan atau tempat berbagi wilayah,” ujar Youla, yang tumbuh di Tondano, wilayah Toulour ini.
[**/herly]