Fajarmanado.com, Tomohon–Ir. Miky Junita Linda Wenur, MAP dan Cherly Mantiri, SH tak henti menggali aspirasi masyarakat Kota Tomohon.
Kendati bermodalkan anggota DPRD Tomohon tiga periode, dua Wewene Tou Mu’Ung itu, tak henti menyerap masukan, ide dan gagasan dari semua lapisan masyarakat.
Kendati rutin turun berbaur dan berdialog dengan warga di kelurahan-kelurahan, pasangan kandidat Pilkada Kota Tomohon 2024 itu, masih belum puas sehingga menemui para aktivis dan tokoh masyarakat setempat pada Senin (16/09/2024).
DI tengah teriknya matahari di Kota Tomohon tak menyurutkan niat Miky–Cherly melangkan menuju RM dan Kopi Kitsang di bilangan pusat kota bunga sekitar pukul 15.00 Wita.
RM dan Kopi Kitsang, sejak dulu dikenal sebagai “DPRD Tingkat III”. Tempat bertemu dan bertukar pikiran para tokoh masyarakat kota multy dimensi ini.
Di sana, sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis tengah larut berdialog sambil menyeruput kopi.
Didampingi suami tercinta, Ir Stefanus BAN Liow MAP, Anggota DPD/MPR RI ini, Miky melangkah masuk dan disambut hangat para aktivis dan tokoh masyarakat yang dikenal kritis itu.
Setelah bertegur sapa sambil saling menyalami menyalami semua Audy Kalangi, Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Tomohon, menjelaskan keinginan pasangan calon Partai Golkar, NasDem dan PSI datang berbaur di tempat itu.
Suara Audy terhenti karena melihat Cherly Mantiri SH, calon wakil wali kota tiba di lokasi.
Seperti Miky, langsung menyapa dan menyalami mereka yang tiba dan hadir lebih dulu.
Ketika duduk di sisi Miky,
Danny Tular, salah seorang aktivis vokal ini, memulai diskusi.
Salah satu pejuang pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Kota Tomohon itu bertanya soal kelanjutan Perda Pemakaman hingga nasib para pejuang pembentukan Kota Tomohon.
Tokoh masyarakat lain, Adrian Katuuk mengangkat masalah lansia. Ia meminta agar para lansia di Kota Tomohon diperhatikan dengan serius dan diperlakukan secar adil.
Ia juga mengungkapkan harapan agar Kota Tomohon dipimpin oleh figur perempuan, yang belum pernah diberi kesempatan sejak Kota Tomohon terbentuk pada tahun 2003 lalu.
Sementara Manuel Wehantouw mengharapkan, jika terpilih nanti, Miky–Cherly harus memberikan perhatian lebih terhadap budaya untuk mendukung Tomohon menuji Kota Pariwisata Dunia.
Sedangkan Levy Mawuntu mengatakan, untuk semakin mempercepat pembangunan sekaligus menyerap tenaga kerja, top eksekutif Tomohon 2025–2030 harus bisa melakukan lobi-lobi anggaran ke pemerintah pusat dan mendatangkan investor.
Kalau hanya mengandalkan dana PAD yang masih terkesan minim, tidak akan ada lompatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara Stevy Davy Tampi fokus menyoroti soal kwalitas pendidik, anak didik dan olah raga. Ia menilai belum optimal.
Merespon berbagai usul dan saran tersebut, Miky maupun Cherly memberikan apresiasi dan akan mengakomodir semuanya sesuai dengan kemampuan anggaran.
Soal nasib pejuang Kota Tomohon, Miky mengatakan memang harus diperhatikan.
“Saya juga adalah bagian dari pejuang pembentukan Kota Tomohon. Dan, jika diperkenankan Tuhan dan dipercayakan masyarakat, akan memberikan perhatian sesuai mekanisme,’’ katanya.
Mengenai usulan dan masukan lainnya, seperti budaya, pendidikan dan olahraga, katanya, sudah masuk dalam di visi misi pasangan Miky-Cherly.
“Untuk membangun daerah, tentunya harus ada investasi dan lobi-lobi ke pusat,” katanya.
Sebagai pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju plus, Miky menyakini pasangan Miky–Cherly memiliki peluang untuk itu.
“Kalau hanya mengandalkan PAD dan transfer dana pusat, kita tidak akan bisa berbuat banyak,’’ ujarnya.
Sementara itu, kabar dari lingkaran Miky–Cherly, meski masih dalam tahap sosialisasi kandidat Pilkada 2024, Senator Stefa Liow telah berkeliling melakukan lobi-lobi kepada para pengusaha nasional untuk berinvestasi di Kota Tomohon jika Miky–Cherly terpilih.
Sosok senator yang kembali terpilih sebagai Anggota DPD RI tahun 2024–2029 dari Dapil Sulut ini, dinilai telah memiliki jaringan luas, apalagi sukses sebagai Ketua BULD DPD RI dalam dua tahun terakhir.
[**/heru]