Petani Bunga Tomohon H2C, Ratusan Ribu Tangkai Bunga Krisan Terancam Tak Terserap TIFF 2024

Fajarmanado.com, Tomohon — Kalangan petani bunga di Kota Tomohon, Sulawesi Utara kini harap-harap cemas (H2C). 

Menjelang ajang pariwisata dunia berlebel Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2024, yang yang segera dihelat pada Kamis, 8 Agustus, lusa, ratusan ribu tangkai bunga Krisan, bunga primadona yang menghiasi float-float pada Turnament of Flower (ToF), terancam tidak akan diserap atau dibeli.

Jauh-jauh hari, para petani bunga digerakkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon untuk melakukan persemaian dan penanaman bunga Krisan.

Di bawah pantauan dan binaan para tenaga penyuluh dari Dinas Pertanian setempat, dikabarkan ada sekira 400 ribu yang dikembangkan dan dipelihara.

Akan tetapi, sampai awal pekan ini atau H-4 TIFF dilaunching,  petani belum mendapat kepastian, apakah semua bunga Krisan yang mereka tanam akan diserap atau tidak ada.

Kabar tak menggembirakan ini, terungkap dalam rapat antara Pemkot Tomohon melalui Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo), dan petani bunga pada Senin (05/08/2024).

Para petani pun mengaku bingung. Karena hingga H-7 TIFF digelar, para penyuluh pertanian tak henti-henti berkunjung. Bahkan, mengingatkan petani supaya tidak menjualnya kepada florist atau siapa saja yang mau membelinya sehingga menolak permintaan konsumen lain.

Baca Juga :  Dari Bunga krisan Hingga Bawang Merah, SBANL Pelaksanaan UU Hortikultura di Sulut

Mereka senada menyatakan bahwa penolakan itu tak lain untuk memenuhi kebutuhan ToF agar TIFF 2024 benar-benar sukses sekaligus memenuhi rencana Menparekaf, Sandiaga Uno untuk menjadikan TIFF layaknya Pasadena.

Karena itulah, mereka mengaku terkejut mendengar penjelasan Kepala Dinas(Kadis) Pertanian dan Perikanan, Dr Karel Lala dalam pertemuan khusus tersebut.

Lala menyatakan tidak menjamin jika bunga-bunga Krisan petani akan terserap semua untuk TIFF.

Kian mengejutkan lagi, Lala menganjurkan agar para petani menjualnya kepada siapa saja yang ingin bunga Krisan.

Menurut Lala, sampai awal pekan ini hanya 14 float yang akan tampil dalam ToF, agenda utama TIFF ini. Yakni 9 kendaraan besar dan 5 kendaraan kecil.

Bunga krisan yang dibutuhkan untuk kendaraan besar, sekira 8 ribu tangkai. Jadi hanya butuh sekira 72 ribu tangkai.

Sementara kendaraan kecil berkisar 4 ribu tangkai bunga krisan atau  sekitar 20 ribu tangkai.

Dengan demikian, jika jumlah float tidak bertambah maka hanya butuh total sekira 92 ribu tangkai sampai dibulatkan saja 100 ribu tangkai bunga krisan.

Lantas mau dikemanakan ratusan ribu tangkai bunga krisan yang sudah siap panen?

Belum lagi jenis bunga lain, seperti aster, gladiol, kerklely, picok, dan lainnya.

“Ini sangat meresahkan dan membuat kami kecewa,’’ kata sejumlah petani bunga yang hadir dalam rapat tersebut seraya berharap ada solusi lain dari Pemerintah Kota Tomohon.

Baca Juga :  ToF Dihelat Besok, Pengguna Jalan Disiapkan Jalur Alternatif

Jacob Lala, salah seorang petani bunga yang hadir dalam rapat kemudian mengusulkan agar bunga yang tidak digunakan dicarikan solusi seperti digunakan dalam pawai pembangunan, pembuatan karpet atau apalah. “Ya, seperti tahun 2008 lalu saat stok bunga berlebihan,” ujarnya.

Sementara Ny Supit-Lasdi mengusulkan agar yang dapat float bisa membeli sebagiannya dari petani yang tidak mendapat float.

Petani lainnya, Arnold Langitan tak kuasa mengungkapkan kekecewaannya.

“Kalau tahu begini, sudah kami jual kepada orang lain dari waktu lalu. Banyak yang datang ingin membeli tapi saya tolak mengingat kebutuhan ToF,” paparnya dengan nada kesal.

Arnold yang mengaku sudah bertahun-tahun menanam bunga ini menyatakan kecewa mendapat janji manis pemkot.

Justru, katanya, yang mendapat perhatian adalah mereka yang tidak menanam, tapi membeli dari petani.

“Pasti kios-kios bunga tak akan sanggup membeli bunga yang kami tanam ini,’’ ketusnya.

Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon Dr Karel Lala ketika dikonfirmasi wartawan tentang masalah ini belum memberikan tanggapan. “Saya masih rapat di Bank Sulut,” kilahnya.

[**/heru]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *