Puluhan Peternak di SBB Dapat Bantuan Sapi, Komisi II Apresiasi Dinas Pertanian Maluku

Fajarmanado.com, Ambon — Komisi II DPRD Maluku mengapresiasi bantuan ternak sapi yang di berikan Dinas Pertanian provinsi Maluku kepada puluhan peternak di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melalui kelompok-kelompok tani ternak.

Ketua komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa menyampaikan aspresiasinya tersebut seusai melakukan pengawasan DPRD Maluku di Kabupaten SBT, Kamis (30/05/2024).

Saat melakukan pengawasan, Johan Lewerissa didampingi staf Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Kepala Bidang Dinas Pertanian kabupaten SBT serta petugas pendamping komisi.

“Bantuan ternak sapi yang diberikan masing-masing kepada kelompok ternak sapi sebanyak 10 ekor yaitu untuk kelompok ternak sapi kampung kodok Desa Bula dan kelompok ternak Rejeki Kampung Gorom melalui aspirasi tahun 2023 lalu,” ujarnya.

Menurut politisi Partai Gerindra Maluku itu, bantuan ternak dari dana APBD 2023 yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Maluku diberikan kepada beberapa kelompok yang diwakilkan.

Baca Juga :  Polda Maluku Gelar Taklimat Akhir Wasrik Tahap II Tahun 2020, Ini Temuan Tim Warsik

Oleh karena itu, Johan berharap kelompok ternak sapi penerima agar dapat memanfaatkan bantuan pemerintah ini dengan baik untuk dikembangkan, jangan langsung dijual.

Diharapkan hasil ternak nanti akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. “Semoga saja ternak terus berkembang biak,” harapnya.

Sementara itu, kelompok ternak sapi kampung kodok desa Bula Hamzah Hanubun dan Addul Azis Tianotak mintakan agar kedepannya bantuan 10 ernak sapi ini jangan hanya berupa sapi betina melainkan juga sapi jantan.

Sementara kelompok tani Wai Bobi II yang diketuai Muhammad Syafruddin dan pengurus kelompok tani desa Jakarta Baru kecamatan Bula Barat yang menerima bantuan bibit tanaman padi melalui APBN 2023, mengungkapkan kendala yang dihadapi petani sawah.

Meski menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pertanian, namun mereka mengungkapkan kendala utama yang dialami yaitu masalah air untuk mengairi sawah.

Baca Juga :  Cegah Corona Arus Balik Mudik di Ambon, Brimob di Pelabuhan Kapal Ferry Galala

Apalagi untuk sawah tadah hujan seluas 135 ha, yang sudah dikelola dari tahun 2012 dengan menggunakan irigasi sekunder.

Untuk itulah, ke depan mereka minta perhatian komisi II untuk mendorong Dinas pertanian bangun sumur dangkal, karena Bendung Wai Bobi II terkendala pintu air dan sedimen terlalu tinggi, sehingga tidak mampu menampung air.

Sebenarnya Dinas Pertanian Kabupaten SBT telah menyurati BWS Maluku, namun hingga kini tidak pernah ditindaklanjuti begitu juga Bendung Waimatakabu.

Akibat pasokan air berkurang petani hanya bisa panen mencapai 2-4 ton. Padahal, jika pasokan air terpenuhi maka hasil panen bisa 5-6 ton.

Merespons usulan tersebut, Komisi II mengharapkan kedepannya kelompok tani di lokasi ini secepatnya memberikan informasi ke instansi teknis terkait perbaikan jaringan irigasi.

[keket]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *