JWS : Pergantian Dewo, Upaya Menghentikan Kegaduhan di Internal Golkar

Airmadidi,Fajarmanado.com – Pelaksana Tugas (Plt) ketua DPD II Golkar Minahasa Utara Jantje Wowiling Sajouw (JWS) menegaskan jika pemberhentian Denny Wowiling (Dewo) dari jabatan ketua Golkar Minut merupakan langkah yang tepat guna menghentikan kegaduhan di internal Golkar Sulut.

JWS mengatakan, kegaduhan yang dibuat Dewo yakni memotori pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) terhadap kepemimpinan Christiany  Eugenia Paruntu (CEP) sebagai ketua DPD I, dengan mengumpulkan tanda tangan dari sejumlah DPD II di Sulut.

“Ini baru langkah awal untuk menghentikan kegaduhan yang dilakukan Dewo di internal partai. Apa yang ia lakukan saat ini sama persis yang dilakukan kepada Stevanus Vreeke Runtu (SVR). Semua tahu jika nama Dewo itu dibesarkan oleh SVR dan apa ucapan terima kasihnya ? malah ia balas dengan membelot, untuk itu saya ingatkan ibu CEP agar berhati-hati dengan Dewo dan langkah pemberhentian sudah tepat.”kata JWS, Minggu (28/11).

Lajut  JWS, ia merasa aneh dengan pernyataan Dewo yang mengatakan pemberhentiannya inprosedural, padahal apa yang dia lakukan saat ingin menggulingkan CEP dengan mengumpulkan tanda tangan, sama persis dengan yang dilakukan Pimpinan Kecamatan (PK) di Minahasa Utara. 8 dari 10 PK yang ada sepakat dan secara tertulis meminta penonaktifan Dewo dari Jabatan ketua DPD II Golkar. Secara aturan, ini sudah memenuhi syarat karena lebih dari 2/3.

“Pemberhentian Dewo secara formal sudah sesuai aturan partai. Pelanggaran yang paling parah yang ia lakukan adalah pelanggaran moral dan etik kader partai. Pergantian ketua DPD II Golkar Minut merupakan langkah tegas CEP terhadap pimpinan DPD II yang taksejalan dan tidak mau dalam satu gerbong bersama kepemimpinan CEP.”terangnya.

Mantan Bupati Minahasa ini menjelaskan, prestasi, dedikasi dan loyalitas menjadi kunci utama bagi setiap kader untuk membangun kepercayaan pimpinan.Kader partai tidak boleh cepat lupa diri “Habis manis sepa di buang”, setelah menikmati dukungan,bantua ,materi, uang lantas melupakan jasa orang dan membelot “Balipa”.  CEP masih memiiliki waktu 2 tahun untuk melakukan bersih – bersih agar tidak lagi kecolongan seperti yang terjadi waktu lalu.(Joel)