Tomohon, Fajarmanado.com — Pasca ditetapkan sebagai Zona Merah dengan transmisi lokal penyebaran virus corona atau Covid 19, Gugus Tugas Covid 19 Kota Tomohon berencana melakukan Rapid Test massal.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tomohon, Ir. Miky Junita Linda Wenur, MAP menegaskan, rencana Tim Gugus Tugas yang diketuai Wali Kota Jimmy Feidie Eman, SE.Ak, CA melakukan rapid test kepada 4 ribuan warga ini perlu didukung semua pihak.
Ini merupakan upaya dan kebijakan strategis untuk mengetahui keadaan warganya di tengah mewabahnya Covid19, apalagi Kota Tomohon ditetapkan sebagai ‘Zona Merah’ akibat adanya terjadinya transmisi lokal.
“Tapi kita harus menghindari munculnya stigma negatif dengan Zona Merah,” kata Nita, sapaan akrab Sekretaris Komisi Wanita/Kaum Ibu Sinode GMIM ini.
Zona Merah, lanjutnya, ditetapkan untuk suatu daerah yang telah ada transmisi lokal penyebaran virus corona guna memudahkan pemetaan wilayah penyebarannya.
“Jadi bukan daerah yang harus dijauhi tetapi justru menjadi kewaspadaan bersama untuk meningkatan kesadaran masyarakat serta mematuhi himbauan pemerintah dan aparat secara konsekwen,” jelasnya.
Oleh karena itu, Nita menyatakan mensupport penuh program rapid test massal. “Saya sangat berharap rapid tes masal nanti menghasilkan tidak ada yang reaktif,” ujarnya.
Menurutnya, Rapid Test bermaksud untuk mengantisipasi segala kemungkinan hasil yang tidak mengenakan.
Untuk itulah, Nita mengharapkan sejak awal, sebelum dan atau seiring dengan Rapid Test massal nanti, Pemkot Tomohon atau Gugus Tugas Covid 19 harus memastikan kesiapan dan ketersediaan sumber daya manusia, seperti tenaga medis dan relawan.
Selain itu, juga ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), kesiapan sarana dan prasarana RSUD Anugerah Tomohon sebagai rumah sakit rujukan, rumah singgah yang memenuhi standar dan bahkan kebutuhan lainnya.
Di samping upaya-upaya Pemkot dan Gugus Tugas, maka yang sangat penting juga adalah kesadaran masyarakat agar tidak ‘kumabal’ mematuhi maklumat Kapolri dan Maklumat Wali Kota Tomohon.
“Dengan tidak ‘kumabal’ berarti kita bersama-sama berupaya memutus rantai mewabahnya covid-19,” papar isteri dari Anggota DPD RI/MPR RI Ir. Stefanus BAN Liow, MAP yang merupakan juga Ketua Komisi Pria/Kaum Bapa Sinode GMIM Periode 2014-2018 ini.
Ia menegaskan, Pemkot dan DPRD sangat intens menangani bencana non alam, yang membuat kebanyakan masyarakat terdampak kehilangan pekerjaan dan keterbatasan aktifitas.
Untuk itu, MJLW mengajak senantiasa kerja bersama serta berdoa supaya belahan dunia, bangsa, daerah, masyarakat dan kita semua terbebas dari Covid 19. “Sehingga kita semua boleh kembali dapat beraktifitas secara normal,” sambung Miky Wenur.
Penulis: Herly Umbas